TRIBUNNEWS.COM - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi alias Hendi, menawarkan solusi berbeda untuk mengatasi kemiskinan di Jateng.
Hal itu disampaikan pasangan Andika-Hendi saat menjawab pertanyaan pasangan cagub-cawagub Jawa Tengah nomro urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, dalam debat kedua Pilgub Jateng 2024 di Majapahit Convention (MAC), Semarang, Jawa Tengah, Minggu (10/11/2024).
Mulanya, Luthfi mengawali pemaparan angka kemiskinan di Jawa Tengah pada Maret 2024 adalah 10,47 persen atau sebanyak 3,70 juta orang. Lantas, ia menyakan solusi Andika Perkasa selaku calon pemimpin Jawa Tengah.
"Bagaimana Saudara melihat persoalan tersebut dan solusi apa yang saudara berikan?
Andika menjawab, kemisinan merupakan "PR" bagi cagub dan cawagub terpilih. Apalagi, dalam Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, sebagian besar negara di dunia menyepakati angka kemiskinan pada tahun 2030 adalah 0 persen.
Mengacu hal itu, Andika menyebut solusi untuk menekan angka kemiskinan adalah pembangunan infrastrutur jalan.
"Pembangunan infrastruktur jelas akan memungkinkan konektivitas antara kota dan desa sehingga yang tadinya terisolasi atau tertinggal bisa cepat mengejar," kata Andika.
Mantan Panglima TNI itu mengatakan, dirinya dan Hendy pun mempunyai program terkait hal itu yakni melakukan pelebaran jalan menjadi minimal 7 persen terhadap 14 persen jalan provinsi yang memang menjadi tanggung jawab Pemprov Jawa Tengah.
"Jadi, salah satunya bagaiman kita berusaha lima tahun ke depan berusaha melebarkan jalan-jalan yang menjadi menjadi tanggu jawab provinsi dengan budget (APBD) kita agar minimal mempunyai kelebaran minimal 7 meter," jelasnya.
Baca juga: Ridwan Kamil Mengaku Kuasai Tema Debat Ketiga, Pramono Anung Tak Masalah
Menurut Andika, pelebaran jalan itu akan membuka membuka akses untuk kegiatan produksi, pengolahan, maupun distribudi hasil petanian hingga perdagangan ke seluruh aspek di Jawa Tengah.
Sementara itu, pasangan Andika, Hendy menyuampaikan ada dua metode untuk mengatasi kemiskinan di Jateng.
"Secara sederhana, untuk mengatasi kemeiskinan yakni membuat masyarakat usia produktif mempunyai pendapatan," kata Hendy.
"Maka, pasangan Andika-Hendu mempynai dua metode unttuk mengatasi kemiskinan," sambungnya.
Metode pertama yakni mempercepat perizinan disertai penghapusan pungli dan meningkatkan kepercayaan investasi agar masuk ke Jawa Tengah sehingga terjadi rekrutmen tenaga kerja.
Kedua yakni pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang didukung Pemprov Jawa Tengah.
"Bagaimana yang tidak diterima menjadi tenga kerja? Maka kita akan kembangan UMKM dan yang akan di-support pemerintah, termasuk permodalan sampai akses pasar," tukasnya.