TRIBUNNEWS.COM - Posisi Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) makin kokoh.
Ini tak terlepas dari partai politik (parpol) pengusung Ganjar Pranowo yang telah merampungkan penyusunan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo di tingkat nasional.
Kini tim itu berubah nama menjadi Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP).
Baca juga: Ini yang Dilakukan Relawan Ganjar Bantu Nelayan di Kabupaten Tasikmalaya
Tim tersebut terbentuk dari hasil kerja sama empat parpol, yaitu PDIP, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo.
Ketua TPN GP, Arsjad Rasjid, mengatakan semua partai telah lebur menjadi satu dalam tim dan tidak lagi bicara tentang ide atau gagasan partai.
Hal tersebut disampaikan oleh Arsjad dalam konferensi pers usai rapat TPN secara tertutup di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2023).
"Sekarang ini sudah lebur semuanya, sudah menjadi satu sekarang. Kita enggak bicara partai-partai, tapi kita bicara lagi kayak di perusahaan (kerja sama)," kata Arsjad dikutip dari Wartakota.
"Dari semua partai ada empat partai sekarang ini dan sekarang ini tim ini saya katakan kalau, bayangkan sebuah perusahaan kayak PT."
"Namanya PT Tim TPN GP, GP-nya Ganjar Presiden jadi tim pemenangan Ganjar Presiden," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Hanura, Benny Rhamdani, menyatakan bahwa dalam rapat mingguan TPN GP ini tidak ada perubahan formasi.
Ganjar Pranowo tetap dimajukan oleh parpol pendukung sebagai bacapres.
Ini dibahas dalam rapat sekaligus menepis soal rumor yang berkembang bahwa Ganjar akan menjadi cawapres yang dipasangkan dengan salah satu capres.
Seperti yang diketahui, pria berusia 54 tahun itu sempat dikait-kaitkan akan membentuk poros bersama Prabowo Subianto.
Posisinya, Ganjar sebagai cawapres dan Prabowo sebagai capres, dan hal itu kini tampaknya tak akan terwujud.
"Jadi tidak ada perubahan formasi, Pak Ganjar Pranowo tetap dicalonkan oleh partai pengusung kerja sama politik sebagai presiden," ungkap Benny.
"Jadi ini menjawab rumor-rumor dan perkembangan politik melalui berbagai media yang beredar," jelasnya.
Sementara itu, dalam rapat, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, sempat mengingatkan bahwa saat ini semua parpol tengah melakukan dansa politik sebelum masa pendaftaran capres dan cawapres.
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi, lalu mengatakan dansa politik itu akan berhenti setelah pendaftaran calon dibuka Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Meminjam istilah Bu Mega tadi disampaikan, sekarang ini semua sedang berdansa, dan pada saatnya nanti musik akan berhenti, ketika tiba-tiba hari partai-partai harus mendaftarkan calon-calonnya di KPU," kata Arwani dikutip dari Kompas.com.
Arwani menilai, dengan posisi Ganjar yang tetap sebagai bacapres, isu dua poros di Pilpres 2024 hanyalah sebuah dansa politik.
"Sehingga seperti apa realitas politik, seperti apa peta yang akan disuguhkan dalam kontestasi Pemilu 2024 nanti akan bisa digambarkan dari hari itu. Ketika musik dimatikan semua 'kan gitu. Dan tidak ada dansa-dansa lagi," tegasnya.
Menghimpun Kekuatan
Kemudian, Ketua TPN Ganjar Presiden, Arsjad Rasjid mengatakan, Megawati berpesan, agar semua anggota TPN dapat terjun ke lapangan untuk menghimpun kekuatan.
"Jalan, jalan, jalan. Turun ke daerah dan jalan. Jadi, bukan (bekerja) tempatnya di kantor, tapi di jalan," terang Arsjad menirukan Megawati dilansir Kompas.com.
Ia menambahkan, kerja-kerja partai politik pengusung Ganjar juga terus dilakukan.
Arsjad juga menjelaskan, pada rapat tersebut dilaksanakan finalisasi struktur organisasi TPN GP.
Selain itu, turut dibahas pembentukan tim pemenangan di daerah.
"Di mana sekarang nantinya kami juga akan melanjutkan kepada penyiapan tim pemenangan provinsi dan juga kabupaten kota," bebernya dikutip dari Wartakota.
(Tribunnews.com/Deni)(Wartakota/Rusna Djanur Buana)(Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya/Dani Prabowo)