"Sebaliknya, kalau di Jawa Timur saja yang merupakan basis dari PKB dan Muahimin tidak mengalami kemajuan, mungkin akan susah dibayangkan akan terjadi perubahan yang signifikan di tempat yang lain," tutur Saiful.
Indo Riset: Suara Anies-Cak Imin Terdongkrak di Jatim
Berbeda dengan SMRC, hasil survei dari lembaga Indo Riset justru menunjukan adanya lonjakan terhadap suara Anies-Cak Imin dari 12,8 persen pada Agustus 2023 menjadi 22,8 persen di bulan September 2023.
Peneliti Indo Riset, Roki Arbi mengatakan terdongkraknya suara di Jatim lantaran Anies menggaet Cak Imin menjadi bacawapres dirinya.
"Suara Anies mengalami kenaikan di Pulau Jawa, terutama Jawa Barat, Jawa Tengah-DIY dan Jawa Timur. Kenaikan signifikan terjadi di Jawa Timur," ucap Roki Arbi dikutip dari Warta Kota.
Baca juga: Habib Rizieq Dinilai Kasih Sinyal Dukungan kepada Anies dan Cak Imin, Inikah Isyaratnya?
Selain Jawa Timur, Roki mengatakan kenaikan elektabilitas Anies-Cak Imin juga mengalami peningkatan dari 24,7 persen menjadi 31,6 persen.
Kemudian, di Jawa Tengah elektabilitas Anies naik dari 8,3 persen menjadi 14,4 persen.
"Kenaikan elektabilitas Anies Baswedan disumbangkan oleh beberapa faktor seperti efek dari deklarasi pasangan cawapres Muhaimin Iskandar dan bergabungnya PKB ke koalisi," jelas dia.
Tak hanya itu, dia juga menjelaskan kenaikan elektabilitas Anies juga terjadi karena membesarnya dukungan pemilih partai-partai koalisi ke Anies baik NasDem, PKS, dan PKB.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Warta Kota/Panji Baskhara)
Artikel lain terkait Pilpres 2024