News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Kegiatan 3 Bacapres di Akhir Pekan: Ganjar ke IdeaFest, Prabowo Seminar, Anies Kampanye di Bandung

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ini kegiatan tiga bacapres saat akhir pekan ini di mana Ganjar ke IdeaFest, Prabowo jadi pembicara di seminar hingga Anies berkampanye di Bandung.

TRIBUNNEWS.COM - Tiga bacapres yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan mempunyai kegiatan masing-masing yang dilakukannya di akhir pekan ini antara 30 September-1 Oktober 2023.

Untuk Ganjar, dirinya menjadi pembicara di acara bertajuk Ask The Candidates yang digelar oleh IdeaFest di Jakarta Convention Center pada Sabtu (30/9/2023).

Sebenarnya, Ganjar tidak sendiri saat menghadiri acara ini tetapi ada pula bacapres lainnya yaitu Anies.

Sementara di tempat berbeda, Prabowo menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Kebangsaan yang digelar oleh Institute Madani Nusantara (IMN) di Hotel Bidakara, Jakarta pada Sabtu siang kemarin.

Sementara, setelah menjadi pembicara bersama Ganjar, Anies pun pada Minggu pagi ini turut berkampanye dalam acara bertajuk ‘Apel Akbar Desa Bersatu Jawa Barat’ yang digelar di Stadion Jalak Harupat, Bandung.

Ganjar Dicecar Pertanyaan oleh Mahasiswi saat di IdeaFest

Bacapres PDIP, Ganjar Pranowo saat menjadi acara bertajuk 'Ask The Candidate' yang digelar IdeaFest di Djakarta Theater, Jakarta pada Sabtu (30/9/2023). (YouTube Kompas TV)

Dalam acara IdeaFest kemarin, ada momen menarik yang terjadi ketika Ganjar dicecar pertanyaan oleh seorang mahasiswi bernama Tiara Lubis. 

Pada momen tersebut, Tiara mengatakan kepada Ganjar terkait lahan yang dikuasai asing dan aseng.

Ia menyebut fenomena tersebut terjadi di Sumatera Barat.

Tiara mengatakan bahwa lahan tersebut digunakan untuk Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Di Sumbar itu puluhan hektare, bahkan puluhan ribu hektare, dikuasai semuanya oleh asing dan aseng. Semuanya tanah di sana itu dibeli dan dikelola untuk jadi Proyek Strategis Nasional (PSN),” katanya dikutip dari YouTube Kompas TV.

Baca juga: Relawan Ganjar Sharing Budaya Seni Bantengan hingga Mengenalkan Proses Pembuatan Tape Bondowoso

Singkat cerita, lantaran dinilai terlalu berputar-putar, pihak panitia pun sempat meminta Tiara untuk berhenti bertanya.

Namun, Tiara enggan untuk berhenti dan menyerahkan mikrofon kepada panitia.

Ia tetap terus bertanya kepada Ganjar.

“Apakah Bapak sudah mengetahui mengenai hal ini dalam tingkatan seberapa? Apakah sekedar mengetahui saja, memahami, atau sampai tahap Bapak termasuk dari siklus ini atau korban dari siklus ini,” katanya.

Kemudian, Ganjar pun tersenyum mendengar pertanyaan Tiara tersebut dan menghargainya.

Dia menjelaskan bahwa sudah tahu ada permasalahan terkait lahan PSN.

Namun, mantan Gubernur Jateng itu meyakini bahwa masih lebih banyak tanah yang dimiliki oleh warga di Sumatera Barat.

“Apakah Pak Ganjar tahu? Ada yang tahu, ada yang tidak. Sumbar, saya komunikasi dengan gubernurnya, rasa-rasanya lebih banyak tanah adat di sana yang dimiliki ninik mamak. Itu setahu saya,” katanya.

Kendati demikian, Ganjar mengakui masih memiliki pengetahuan sedikit soal hal tersebut.

Alhasil, dirinya pun mengundang Tiara dan orang-orang yang lebih paham untuk membahas permasalahan itu.

“Seandainya Anda ingin berpartisipasi memberikan dalam suatu kebijakan nasionalnya apa, terus kemudian kasus yang mau diselesaikan apa, kita lebih baik diskusi,” kata Ganjar.

Prabowo Hadiri Seminar, Bahas Ekonomi dan Politik

Bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subainto saat menjadi keynote di Seminar Kebangsaan yang digelar oleh Institut Madani Nusantara (IMN) di Hotel Bidakara, Jakarta pada Sabtu (30/9/2023).

DI tempat yang berbeda, Prabowo menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Kebangsaan yang digelar oleh Institut Madani Nusantara (IMN).

Prabowo pun membahas terkait ekonomi Indonesia yang harus berlandaskan ekonomi Pancasila.

Ia menyebut bahwa keserakahan tidak cocok dengan watak masyarakat Indonesia.

“Ekonomi Pancasila menurut saya yaitu prinsip-prinsip ekonomi yang harus berdasarkan Pancasila, berdasarkan asas-asas religius. Berarti ajaran keserakahan tidak cocok sama kita. Yang lemah harus kita angkat, yang kuat membantu yang lemah,” katanya dilansir YouTube Kompas TV.

Selain itu, Prabowo menginginkan agar ekonomi Indonesia harus mewujudkan persatuan nasional dan keberpihakan kepada orang miskin.

“Selain itu ekonomi kita harus mewujudkan persatuan nasional. Satu untuk semua. semua untuk satu. Ekonomi yang berpihak kepada keñentingan nasional dan kerakyatan.”

“Harus ada keberpihakan kepada yang lemah dan miskin serta ekonomi yang harus menuju keadilan sosial,” ujarnya.

Selain itu, Prabowo juga mengungkapkan bahwa Indonesia pernah menjadi korban politik adu domba dan ingin memecah belah Tanah Air.

Baca juga: Puan Akui Gibran Sosok Berprestasi & Layak Dipertimbangkan Sebagai Cawapres Prabowo, Tapi . . .

Pernyataan ini menanggapi terkait keputusannya bergabung ke Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai menteri.

Ia menyebut bahwa apa yang dilakukannya demi persatuan Indonesia.

“Saya tidak mau diadu domba. Begitu beliau ajak saya, saya katakan ‘Ya saya bergabung’. Kita bersatu dan Indonesia tenang, Indonesia kuat, Indonesia tidak mau diadu domba lagi,” ujarnya.

“Kenapa saya bergabung dengan Pak Jokowi? Karena saya memahami sejarah bangsa Indonesia, dari dulu kita selalu diadu domba dan waktu tahun 2019, Pak Jokowi tergerak hatinya, dan saya tergerak hatinya, kita tidak mau diadu domba,” sambung Prabowo.

Anies Kampanye di Bandung

Bacapres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan saat berkampanye dalam acara bertajuk 'Apel Akbar Desa Bersatu Jawa Barat' yang digelar di Stadion Jalak Harupat, Bandung pada Minggu (1/10/2023). (YouTube Kompas TV)

Sementara, pada Minggu pagi ini, Anies berkampanye di Stadion Jalak Harupat, Bandung dan dihadiri oleh ribuan massa.

Anies mengungkapkan, dalam pidatonya, bahwa desa merupakan prioritas pembangunan ke depan.

“Alokasi sumber daya untuk desa-desa kita harus ditambahkan supaya desa-desa punya bekal untuk membangun dan sejahtera warganya,” tuturnya.

Selain itu, Anies turut menyinggung soal impor pangan.

Ia ingin agar kebutuhan pangan nasional dapat dipenuhi oleh bangsa tanpa melakukan impor.

“Dan kita ingin pasokan-pasokan kebutuhan pokok, datang dari tanah sendiri dan bukan dari tanah orang lain. Dipetik oleh petani sendiri bukannya dipetik dari petani dari negara lain,” katanya.

Baca juga: Pengusaha Muda Surabaya: Anies-Muhaimin Pemimpin Bangsa yang Diperhitungkan

Anies juga berjanji, jika terpilih sebagai presiden di Pilpres 2024 mendatang, maka akan membuat kebutuhan pokok dan pendidikan menjadi murah.

Pada akhir pidatonya, Anies pun mengajak para penonton yang hadir untuk memilih dirinya dengan pasangannya yaitu Muhaimin Iskandar atau Cak imin dalam Pilpres 2024.

“SIap untuk bergerak?” tanya Anies.

“Siap!” jawab penonton yang hadir.

“Siapa capresnya, siapa cawapresnya?” tanya Anies lagi.

“Anies, Cak Imin!” jawab penonton yang hadir lagi.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Pilpres 2024

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini