Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng mengungkapkan, bahwa partainya tetap membuka pintu komunikasi untuk bekerja sama dengan PDI Perjuangan (PDIP).
Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Mekeng ini, karena merasa Partai Golkar kurang diperhitungkan dalam Koalisi Indonesia Maju pendukung Prabowo Subianto.
Padahal, partai berlambang pohon beringin itu memiliki kursi besar di parlemen.
"Kalau potensi itu selalu ada. Dan saya kan pernah bicara juga bahwa koalisi kan mestinya yang diuntungkan bukan cuma diri sendiri, tapi mitra koalisi juga harus mendapatkan perhatian," kata Mekeng kepada wartawan, Rabu (4/10/2023).
"Dan di koalisi Indonesia Maju ini kan Golkar yang paling banyak kursinya. Masak enggak diperhitungkan," tegas dia.
Mekeng pun menegaskan, bahwa Golkar menginginkan mitra koalisi yang setara.
Maka, apabila PDIP memperhitungkan posisi Golkar, tak menutup kemungkinan menghitung kembali soal dukungan di Pilpres 2024.
"Ya kalau ada koalisi lain yang memperhitungkan, memberikan kepercayaan, ya harus pikir ulang dong," ucap Mekeng.
Diketahui, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menemui tokoh senior Golkar yang juga Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) pada Rabu (4/10/2023) siang.
Dalam kesempatan itu, JK menyatakan dirinya sudah sering bertemu dengan Puan Maharani.
Karena itu, sejatinya bukan hal yang baru dirinya bertemu dengan Putri Megawati Soekarnoputri tersebut.
"Selalu ketemu, malah ada acara-acara ketemu. Ini bukan hal yang baru kalau saya ketemu Puan, kita sudah lama sama-sama," ujar JK.
Sebelumnya, Puan Maharani juga menemui tokoh senior Golkar Luhut Binsar Panjaitan (LBP). Pertemuan itu diunggah oleh Puan melalui akun media sosialnya.
"Ini lagi sama Opung @luhut.pandjaitan bersemangat ngomongin Pemilu..ehh, rempeyek maksudnya..," tulis Puan dalam unggahannya.