Mengenai electoral liability, Burhanuddin menyebut potensi itu ada sebab diskusi soal politik dinasti akan ramai dibicarakan.
Menurutnya, isu tersebut bisa mengurangi elektabilitas Prabowo. Namun, hal sebaliknya juga bisa terjadi di mana kehadiran Gibran berpotensi menambah suara baru bagi pria berusia 71 tahun itu.
"Apakah Gibran maju ini, Pak Prabowo dan Gibran menjadi winning ticket atau losing ticket. Karena itu politik dinasti akan ramai dibicarakan, itu akan mengurangi elektabilitas Pak Prabowo. Itu kalau asumsinya ternyata electoral liability," ujarnya.
"Tapi bisa terjadi sebaliknya, dia bisa menjadi electoral asset. Dia bisa membawa suara baru, terutama dari basis Pak Jokowi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dan itu akan menggerus suara Ganjar," tegas Burhanuddin.
Untuk mencari jawaban mengenai permasalahan itu, Burhanuddin mengatakan perlu ada pembuktian secara empirik.
Nantinya, bukti mana yang lebih kuat, electoral liability atau electoral asset, itulah yang akan memengaruhi keputusan soal apakah Gibran jadi diajukan sebagai cawapres atau tidak.
Kandidat Kuat
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Fadli Zon, mengutarakan nama Gibran termasuk salah satu opsi penting dalam pembahasan internal KIM.
Itu karena Gibran kerap diusulkan beberapa pihak di koalisi termasuk juga organisasi lainnya untuk menjadi cawapres.
"Termasuk Mas Gibran, ini juga opsi yang paling penting gitu, yang sudah jadi aspirasi juga di dalam koalisi ada juga yang lain-lain," kata Fadli Zon kepada awak media saat ditemui di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, DPR RI, Selasa (10/10/2023).
Lalu, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, juga merespons kabar soal Gibran menjadi kandidat kuat cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Airlangga menegaskan pihaknya masih menanti putusan MK terkait gugatan uji materi batas usia capres-cawapres.
"Kita tunggu dari MK," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga menjelaskan soal rapat para sekretaris jenderal (sekjen) parpol anggota KIM koalisi pendukung Prabowo, pada Senin (9/10/2023).
Menurutnya, rapat tersebut membahas soal program, lalu visi dan misi bacapres.
Sementara itu, saat ditanya soal nama bakal cawapres, Airlangga menyebutkan masih akan dirapatkan bersama parpol anggota KIM.
"Akan dirapatkan antar partai. (Targetnya) as soon as possible," tutur Airlangga.
(Tribunnews.com/Deni/Wahyu Aji/Igman Ibrahim)