Sebelum menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN, Rosan pernah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Dubes LBBP RI untuk Amerika Serikat (AS), berkedudukan di Washington DC.
Sebelum menjadi Dubes, Rosan dikenal sebagai seorang pengusaha di Indonesia.
Bahkan Rosan pernah masuk dalam deretan orang kaya ke-88 di Indonesia versi Globe Asia.
Dikutip dari kadin.id dirinya dikenal sebagai pendiri Recapital Advisor, perusahaan di bidang jasa keuangan.
Diketahui, Rosan merintis karier bisnis seusai menuntaskan kuliah S2 di Eropa dengan meraih gelar MBA.
Intuisi bisnisnya langsung diuji saat krisis ekonomi pada tahun 1997-1998.
Bersama dua rekannya, Rosan mampu membaca peluang di tengah guncangan ekonomi global, terutama berkat keahlian dan keandalannya dalam menganalisa dan mengembangkan investasi dan diversifikasi portofolio maupun dalam menginisiasi proses merger dan akuisisi.
Program restrukturisasi atas sejumlah perusahaan besar Tanah Air perlahan-lahan menguatkan fondasi bisnis Rosan bersama Recapital.
Rosan diketahui pernah menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia.
Ia pun diketahui pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI),
Wakil Ketua Umum Bidang Perbankan dan Finansial Kadin Indonesia (2010-2015), Wakil ketua komite tetap pada Pembiayaan alternatif Kadin Indonesia (2008-2010), ARDIN Indonesia, Treasury (2008-2016), HIPMI, Treasury (2005-2008), Bursa Berjangka Jakarta, Treasury (2001-2003), Wakil Ketua Asosiasi Mahasiswa Indonesia di Oklahoma (1991-1992)
Rosan pun pernah mengisi posisi penting di sejumlah perusaan muali dari presiden direktur hingga komisaris.
Pada Pilpres 2019 lalu, Rosan tercatat menjadi relawan Joko Widodo (Jokowi) .
Namanya pun masuk dalam jajaran Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin.
Koalisi Perubahan Masih Godok Nama
Hingga saat ini untuk Ketua Tim Nasional (Timnas) Pemanangan Anies-Muhaimin masih digodok Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, PKB, dan PKS.