News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Soal Pemilu 2024, Kapolri Imbau Semua Pihak Hindari Hal-hal yang Memecah Belah Masyarakat

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo (kanan) dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (kiri) memberikan keterangan terkait deklarasi Pemilu damai dalam acara bakti sosial AKABRI 90 di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Sabtu (28/10/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk mengawal Pemilu 2024 agar aman dan damai.

Sigit menyampaikan agar menerapkan politik bermartabat agar tidak terjadi perpecahan di masyarakat.

"Kita kawal politik bermartabat, kita hindari hal-hal yang bisa memecah belah rakyat, bisa memecah belah masyarakat," kata Sigit di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10/2023).

Mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan meski mempunyai perbedaan dalam memilih calon pemimpin negeri ini namun tetap harus saling menghargai dalam pagelaran pesta demokrasi tersebut.

Baca juga: Pemilu 2024 Diyakini Jadi Titik Tolak yang Pas bagi Indonesia Emas 2045

Sigit juga berharap agar pelaksanaan politik di Indonesia menjadi suatu pesta demokrasi yang dirasakan dan dilaksanakan dengan riang gembira.

"Walaupun terjadi perbedaan-perbedaan pendapat namun itu hal yang biasa namun jangan sampai perbedaan pendapat, perbedaan pemilihan ini, kemudian merusak persatuan dan kesatuan yang harus terus kita jaga," ucapnya.

"Karena siapapun pemimpinnya harus mampu menjabat, harus mampu mengawal, harus mampu mendorong agar perjalanan yang ada, pembangunan yang ada betul-betul bisa mewujudkan masyarakat bisa menjadi sejahtera, mencapai tujuan visi Indonesia Emas 2045," sambungnya.

Di sisi lain, Sigit juga mendorong sinergitas dan soliditas antara yg ada dari TNI, Polri, dan kementerian/lembaga terkait terus dijaga dalam rangka menghadapi tahapan pelaksanaan Pemilu 2024.

"Karena ini adalah titik krusial kita untuk bisa melompat maju kalau kita bisa menyelenggarakan pemilu ini dgn aman, lancar, dan damai," tukasnya.

Sejauh ini dalam Pemilu 2024 baru saja melewati masa pendaftaran calon presiden dan wakil presiden yahg akan bertanding dala kontestasi politik.

Pasangan pertama yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Lalu, ada Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Terakhir pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Operasi Mantap Brata

Polri mengerahkan ratusan ribu personel dalam Operasi Mantap Brata untuk mengamankan jalannya pelaksanaan Pemilu 2024.

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan total 434.197 personel dari dari jajaran Mabes Polri hingga Polda di seluruh Indonesia akan dikerahkan.

"Pada pelaksanaan Operasi Mantap Brata 2023-2024, Polri menurunkan personel sebanyak 434.197 personel," kata Sandi di The Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (27/9).

Sandi berharap, dengan banyaknya personel yang diterjunkan bisa menciptakan pemilu damai mulai dari tahap pendaftaran para calon hingga pelantikan, termasuk saat pencoblosan.

Pengamanan pada saat tahap pencoblosan, lanjut Sandi, bakal dilakukan menyesuaikan tingkat kerawanan suatu daerah.

"Pada waktu pelaksanaan pemilu langsung di TPS disesuaikan dengan karakteristik wilayah yang ada. Jadi kalau wilayahnya aman, rawan ataupun yang rawan satu itu tentunya akan berbeda dengan daerah-daerah tertentu," ucapnya.

"Untuk itu harapan kita bersama bahwa insyaallah pemilu bisa dilaksanakan dengan aman dengan tertib sesuai dengan yang kita harapkan," sambungnya.

Adapun Operasi Mantap Brata ini dipimpin langsung oleh Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran.

Kegiatan itu akan dilakukan selama 222 hari sejak tahap pendaftaran hingga pengambilan sumpah oleh pasangan presiden terpilih.

Operasi ini akan melibatkan 11 satuan kerja dari Mabes Polri. Yakni Bareskrim, Baintelkam, Baharkam, Korbrimob, Slog, Divisi Humas, TIK, Propam, Hubinter, Srena, hingga Irwasum.

Sebelas satuan kerja tersebut akan ditempatkan ke dalam 9 Satuan Tugas (Satgas) yang berbeda.

Meliputi Satgas Pengamanan Capres-Cawapres, Preemtif, Preventif, Penindakan, Gakkum, Antiteror, Pengaman TPS Luar Negeri, Humas, dan Banops.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini