News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Gibran Jawab Tudingan Komarudin Watubun soal Narasi Terzalimi jika Dipecat PDIP

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka - Bakal calon wakil presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka membantah pernyataan Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun tentang narasi terzalimi. 

TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon wakil presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka membantah pernyataan Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun tentang narasi terzalimi. 

Komaruddin sebelumnya menuding Gibran menunggu dipecat dari PDIP, sehingga bisa memainkan narasi terzalimi oleh partainya.

Gibran dengan tegas mengatakan, ia tak akan menggulirkan narasi seperti yang ditudingakan tersebut. 

"Nggak, kita nggak membuat narasi-narasi seperti itu," ujar Gibran di Balai Kota Solo, Kamis (2/11/2023), dikutip dari Tribun Solo. 

"Tidak-tidak," tandasnya. 

Terkait hal ini, Partai Golkar yang mengusung Gibran juga telah memberikan respons terhadap tudingan tersebut. 

Baca juga: Kaesang Rayu Gibran Masuk PSI Buntut Status Keanggotaan di PDIP Tak Jelas

"Soal narasi 'saya dizalimi', ini fakta, bukan 'drakor politik', Sehingga tidak pakai narasi dan skrip drama." 

"Semua jalan atas dasar fakta saja," kata Ketua DPP Partai Golkar Nusron Wahid, Rabu (1/11/2023).

Legislator Komisi VI DPR RI itu pun secara gamblang mempersilakan jika PDIP ingin memecat Gibran.

"Itu hak dan urusan internal PDIP. Tidak usah dibuat melankolis," katanya. 

Nusron menilai, Gibran selama ini sudah menjadi sosok gentlemen yang siap menerima segala konsekuensi dari partainya. 

Sikap berani Gibran itu salah satunya juga ditunjukan saat mendatangi Ketua DPP PDIP Puan Maharani untuk meminta izin menjadi cawapres di Pilpres 2024. 

"Mas Gibran mendatangi Mbak Puan dan pamit baik-baik. Karena ada panggilan dari rakyat untuk menjawab kebutuhan kepemimpinan Indonesia," katanya. 

Sebelumnya, Komarudin mengatakan tak perlu mendramatisir soal status keanggotan Gibran di PDIP. 

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bidang Kehormatan Komarudin Watubun. (Warta Kota/YULIANTO) (WARTAKOTA/YULIANTO)

Ia hanya menilai jika pihaknya memecat Gibran makan akan muncul narasi dizalimi.

"Tidak perlu didramatisir," kata Komarudin, Rabu (1/11/2023).

"Kita kan tahu itu kalau kita ambil tindakan tegas pecat nanti dia (Gibran) gunakan itu 'Waduh saya dizalimi', itu sudah lagu lama," lanjutnya. 

Komarudin mengatakan secara de facto, Gibran sudah bukan lagi kader PDIP ketika sudah mencalonkan diri sebagai cawapres Prabowo Subianto. 

Ia pun menyinggung sikap Gibran yang mulanya selalu menyatakan tegak lurus terhadap arahan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Saya dengan Pak Sekjen Mas Hasto waktu kita ngomong, 'Tidak dia pertemuan hanya sebagai Prabowo sebagai menteri dan Gibran sebagai Wali Kota' itu aja soal struktur pemerintahan," katanya.

"Waktu kita konferensi pers sikap dia jelas diulang-ulang, 'Saya hanya tegak lurus kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri'," sambungnya.

Komarudin mengatakan, Gibran justru melakukan manuver dengan mendaftarkan diri sebagai cawapres Prabowo Subianto. 

Maka otomatis, kata Komarudin, Gibran memang harus diberhentikan dari partainya itu. 

"Ya berarti kan kita harus berhentikan dari PDIP, itu clear," katanya. 

(Tribunnews.com/Milani Resti/Reza Deni) (TribunSolo.com/ Andreas Chris Febrianto) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini