News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Gibran Buka Suara soal Tudingan Sengaja Pilih Dipecat PDIP Supaya Bisa Mainkan Narasi Dizalimi

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka - Diminta mengembalikan KTA PDIP dan disebut sengaja memilih untuk dipecat PDIP supaya bisa memainkan narasi dizalimi, Gibran buka suara.

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, buka suara soal dirinya disebut akan memainkan narasi dizalimi, setelah dipecat dari PDI-Perjuangan.

Gibran menegaskan, dirinya tak memiliki niat untuk memainkan narasi apapun terkait status keanggotaannya di PDIP.

"Kita nggak membuat narasi seperti itu (narasi dizalimi)," kata Gibran di kantornya, Balai Kota Surakata, dikutip dari YouTube KompasTV, Jumat (3/11/2023).

Sebelumnya, pernyataan Gibran memainkan narasi dizalimi muncul dari Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, baru-baru ini.

"Tidak perlu diramatisir, kita kan tau itu, kalau kita ambil tindakan tegas (memecat Gibran) nanti dia gunakan lari (narasi) itu, 'waduh saya dizalimi', itu sudah lagu lama itu."

"Janganlah seperti itu, pemimpin-pemimpin mudah haruslah menjadi contoh tauladan bagi generasi yang akan datang," ungkap Komarudin.

Baca juga: Isi Surat FX Rudy untuk Gibran, Putra Sulung Jokowi Didesak Kembalikan KTA dan Mundur dari PDIP 

Diketahui, status Gibran di PDIP hingga saat ini belum jelas.

PDIP belum mengumumkan pemecatan terhadap putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meski demikian, sejumlah elite PDIP, termasuk Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, telah mendesak Gibran untuk mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA).

Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo yang juga Sekeretaris DPC PDIP Solo, Teguh Prakosa, mengaku telah mengetahui rencana pemecatan Gibran.

Bahkan, ia juga sudah menandatangi surat pemberitahuan kepada Gibran untuk mengundurkan diri dari PDIP.

"(Gibran diminta) satu, untuk mengundurkan diri"

"Yang kedua, ia diminta mengembalikan KTA," kata Teguh Prakosa, masih dikutip dari tayangan YouTube KompasTV, Jumat.

Teguh Prakosa ingin Gibran dapat menghargai PDIP dan menghargai partai barunya di Pilpres 2024.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini