TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo (FX Rudy), merasa mendapat intervensi dengan adanya patroli dari pihak kepolisian di sekitar Kantor DPC PDIP Solo, Jawa Tengah.
FX Rudy membenarkan adanya kedatangan personel kepolisian pada Rabu (8/11/2023).
Mantan Wali Kota Solo itu mendapatkan laporan kepolisian melakukan patroli di Kantor DPC PDIP di Jalan Hasanudin, Brengosan, Kampung Brengosan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.
FX Rudy mengatakan, polisi melakukan patroli dan berhenti cukup lama di depan Kantor DPC PDIP Solo.
Hal itu membuat FX Rudy menilai apa yang dilakukan kepolisian merupakan hal yang tidak wajar.
Mengingat, biasanya TNI, Polri, atau ASN tidak akan datang ke DPC PDIP Solo, jika tidak ada kegiatan secara resmi.
Baca juga: FX Rudy Protes Keras Polisi Patroli ke Kantor PDIP Solo: Ini Intimidasi, Kecuali Itu Rumah Judi
Menurutnya, kantor DPC PDIP Solo belum digunakan secara masif setelah peresmian pada Senin (16/10/2023).
"Warga bertanya, kenapa DPC didatangi polisi Pak? kan tidak ada aktivitas (polisi) datangi itu, rakyat menilai ini ada intervensi dan intimidasi kepada partai politik yang dilakukan aparatur penegak hukum," jelas FX Rudy, Rabu, dilansir Kompas.com.
Kapolresta Solo Minta Maaf
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, menyampaikan permintaan maaf kepada DPC PDIP Solo jika patroli itu menimbulkan kecurigaan akan intervensi aparat menjelang Pemilu 2024.
Namun, Iwan membantah adanya intervensi dalam kegiatan yang dilakukan.
"Jika secara subjektif demikian kami mohon maaf," ungkapnya, Rabu, dikutip dari TribunSolo.com.
"Tidak ada sedikit pun maksud kami seperti yang beliau sampaikan," jelas Iwan.
Baca juga: FX Rudy Ungkap Jokowi Pernah Tawari Posisi Wamen PUPR Usai Menangkan Gibran di Solo
Selain itu, Iwan menegaskan tidak ada maksud pihaknya mengintervensi atau mengintimidasi PDIP dengan mendatangi kantor DPC PDIP Solo.
"Ya kalau penilaian beliau pribadi intinya kami menjalankan tugas pokok fungsi kami," katanya.
"Kami tegaskan Polri netral. Apakah ada anggota kami berkomunikasi kan tidak ada," terang dia.
Hanya Patroli Biasa
Pada Kamis (9/11/2023), Kombes Pol Iwan Saktiadi kembali menegaskan kegiatan itu bukan merupakan bentuk intervensi, melainkan patroli rutin.
"Itu bukan intervensi, itu patroli biasa."
"Tak hanya di kantor PDIP saja, melainkan 18 DPC di Kota Solo, termasuk KPU dan Bawaslu," ujarnya di Mapolresta Solo, Kamis, dikutip dari TribunSolo.com.
Baca juga: FX Rudy Kenang Tolak Tawaran Jadi Wakil Menteri Setelah Gibran Menang Jadi Wali Kota
Iwan menjelaskan, apa yang dilakukan pihaknya sesuai Undang-undang dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
Adapun personel kepolisian melaksanakan patroli untuk menjaga kondusifitas dan keamanan.
"Apalagi, ini sudah masuk dalam agenda Operasi Mantap Brata," kata dia.
Operasi Mantap Brata merupakan operasi Polri yang dilaksanakan sekitar 222 hari sesuai tahapan inti Pemilu 2024.
Itu bertujuan untuk melakukan rangkaian pengamanan pada pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.
Tahapan ini dimulai dari tahap pendaftaran hingga pengambilan sumpah pasangan presiden dan wakil presiden terpilih.
Baca juga: Jawab Protes Ketua DPC PDIP Solo, Kapolresta Tunjukkan Foto Polisi Patroli ke Sejumlah Partai
FX Rudy Minta Polri Netral
Di sisi lain, FX Rudy berharap pihak kepolisian tetap netral menjelang Pemilu 2024.
"Untuk itu saya sangat mengimbau kepada aparatur negara TNI, Polri, dan ASN bertindak netral," katanya, Rabu, masih dari TribunSolo.com.
"Saya selalu sampaikan Babinsa membantu polisi keamanan dan ketertiban masyarakat di masing-masing kelurahan," lanjutnya.
FX Rudy mengaku belum menjalin komunikasi dengan pihak kepolisian.
"Sehingga kalau DPC saja sudah didatangi polisi orang akan menilai ini bentuk intervensi intimidasi supaya orang takut ke DPC. Ini kan enggak bener," kata dia.
"Entah itu maunya sendiri atau disuruh saya tidak tahu."
"Tapi itu dinilai oleh kader partai hal yang disayangkan," terang FX Rudy.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin/Andreas Chris Febrianto)