News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Wawancara Eksklusif soal Bocoran Komandan Tim Pemenangan Pasangan AMIN Sosok Berwibawa

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin saat berada di Acara Jalan Sehat GOR Kaliwates Jember. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M. Nasir Djamil memberikan kisi-kisi ketua tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M. Nasir Djamil memberikan kisi-kisi ketua tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Pria berusia 52 tahun itu memastikan tim sukses pasangan yang dikenal AMIN akan segera diumumkan pada pertengahan November 2023.

"Dan tentu saja memang di situ akan hadir dengan banyak latar belakang sosial, latar belakang profesi, dan kami berharap memang tim ini nanti akan solid, komandannya juga penuh wibawa dan punya strategi," kata Nasir saat podcast di Gedung Tribun Network, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023). 

Anggota Komisi III DPR RI Fransi PKS Nasir Djamil berbincang dengan News Manager Tribun Network Rachmat Hidayat di Studio Newsroom Tribun Network, Jakarta, Kamis (9/11/2023). Nasir Djamil merespons isu seputar putusan etik MKMK terhadap Hakim Konstitusi Anwar Usman hingga isu terkait pemenangan pasangan Bakal Calon Presiden Anies Baswedan dan Bakal Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar. TRIBUNNEWS/LENDY RAMADAN (TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN)

Anggota Komisi III DPR RI menyebut tim pemenangan memiliki tugas untuk bagaimana bisa pasangan AMIN ini unggul dengan pasangan-pasangan lainnya.

Nasir memberikan alasan tim pemenangan urung diumumkan padahal deklarasi dan pendaftaran sudah dilakukan lebih awal.

"Tentu saja memang tidak mudah untuk mengajak banyak orang, apalagi pemilik-pemilik 'bohir' misalnya dan karena kenapa memang apapun ceritanya Pilpres ini kan butuh logistik," tukasnya.

Tidak dipungkiri bahwa Tim Pemenangan pasangan Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran berlatarbelakang pengusaha di mana dari lingkaran Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia.

Lanjutan wawancara eksklusif News Manager Tribun Network Rachmat Hidayat dengan M. Nasir Djamil:

Kalau dari hampir semua lembaga survei merilis atau mengirim kepada media, apakah survei itu menjadi alat pacu untuk menaikan elektabilitas Anies-Muhaimin?

Pertama gini survei itu kan bunga-bunga demokrasi kemudian survei itu kan bukan apa ya bukan sesuatu yang pasti. Dia hanya memberikan petunjuk saja. Dia kan berada di permukaan, dalamnya air tidak bisa kita duga gitu ya. 

Jadi permukaan itu kadang tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam. makanya pepatah mengatakan air riak tanda tak dalam. Belum tentu air yang begini-begitu kemudian dalam gitu.

Orang-orang tua kita mengatakan demikian, kamu jangan takut, walaupun airnya begini-begini di atas, tapi enggak dalam itu, jadi jangan takut kamu nyemplung kira-kira begitu.

Nah oleh karena itu ketika riuh soal survei dan sebagainya, tidak membuat kita takut ya, kita khawatir atau Cemas. Sebab kami juga masing-masing partai pengusung itu melakukan survei terkait dengan bagaimana tingkat elektabilitas pasangan AMIN di lapangan.

Dan tentu saja hasil survei itu cukup menggembirakan dan tentu saja memang sekali lagi karena survei itu bukanlah segalanya hanya sebagai penunjuk jalan supaya kita lebih tahu di mana kita punya kelemahan.

Sehingga kita memperbaiki kelemahan itu misalnya di satu titik kita masih kurang sehingga kita berusaha untuk menambah atau menambal kekurangan itu.

Kalau boleh tau, hasil survei internal itu potensi mendulang suara di daerah mana dan daerah mana yang perlu di genjot?

Sebenarnya kalau soal tempat-tempat ya yang menjadi magnet besar itu kan di Pulau Jawa. Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah itu kan kumpulan suara terbesar kan di situ dan tentu saja memang butuh kerja keras di tiga Jawa tersebut.

Sementara di daerah-daerah lainnya itu memang relatif ya lebih baik dan tentu saja kami tidak kemudian mengatakan bahwa situasi atau peristiwa-peristiwa politik hukum yang ada itu.

Kami mendapatkan keuntungan, tapi itu dengan secara alami itu memberikan dampak Bagi elektabilitas pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Jadi secara umum saya ingin sampaikan di sini bahwa memang pertarungan yang sengit itu ada di pulau Jawa dan itu juga terjadi pada pilpres sebelumnya.

Dan di daerah-daerah lain dan nanti kan ada segmen misalnya, muslim atau non muslim, kemudian masyarakat yang plural, masyarakat yang plural, masyarakat Urban dan lain sebagainya. jadi semua variabel-variabel itu memang tetap di plototin di mana kita punya kekurangan.

Nah karena itu ketika survei-survei yang muncul ya itu pasangan Amin selalu nomor bontot, di antara tiga pasangan ini ya kami tidak merasa berkecil hati, justru menjadi penyemangat, menjadi penyemangat untuk menjaga agar suara rakyat itu tidak disalahgunakan, diselewengkan apalagi di bajak dan di manipulasi.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu bersilahturahmi ke rumah mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, di Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2023) siang. (Rahmat Fajar Nugraha/Tribunnews.com)

Beberapa hari lalu Pak Din Syamsudin menyatakan dukungan kepada pasangan AMIN. Kemudian Pak Din menyatakan bahwa Pak Anies dan Cak Imin ini ada representasi dari kekuatan Muhammadiyah dan NU. Apakah setuju itu dan kemudian bisa menjadi pintu masuk untuk meraut dukungan di dua organisasi tersebut?

Ya memang Prof. Din mengatakan hal itu ya meskipun kita enggak pernah tahu apakah Anies Baswedan itu kader Muhammadiyah ya. Kalau Cak Imin katanya sejak lahir dia sudah NU.

Tapi mungkin karena Amin karena Anies itu dilihat oleh Prof. Din, dia lebih kepada pemikiran, intelektual dan itu kan dekat dengan Muhammadiyah misalnya, sehingga Prof. Din kemudian mencoba untuk mengatakan hal itu Bahwa ini adalah gambaran dari NU dan Muhammadiyah.

Meskipun NU sendiri ya barangkali juga mungkin tidak seluruhnya kepada Cak Imin, misalnya atau Muhammadiyah tidak seluruhnya ke Anies Baswedan.

Tapi paling tidak sebagai mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Prof. Din ingin mengatakan bahwa model Anies dan model Cak Imin itu adalah perpaduan antara NU dan Muhammadiyah.

Yang menarik yang saya tanyakan ke Bang Nasir adalah Pasangan AMIN paling pertama yang mendeklarasikan, tapi sampai sekarang belum ada tim pemenangan secara resmi. Mungkin kita bisa bertanya ke Bang Nasir?

Ya beberapa teman media juga bertanya kepada saya terkait dengan masalah tim nasional pasangan AMIN ini, deklarasinya pertama tapi sampai hari ini belum diumumkan siapa yang menjadi komandan ya daripada tim pemenangan Anies dan Cak Imin. 

Dan tentu saja memang tidak mudah untuk mengajak banyak orang, apalagi pemilik-pemilik bohir misalnya dan karena kenapa karena memang apapun ceritanya Pilpres ini kan butuh logistik. 

Kan kalau kita lihat ketua Tim Pemenangan tetangga sebelah misalnya itu kan dua-duanya berasa latar belakang pengusaha. Nah sehingga orang kemudian bertanya-tanya apakah nanti ketua tim daripada AMIN ini juga pengusaha.

Anggota Komisi III DPR RI Fransi PKS Nasir Djamil (kiri) berbincang dengan News Manager Tribun Network Rachmat Hidayat (kanan) di Studio Newsroom Tribun Network, Jakarta, Kamis (9/11/2023). Nasir Djamil merespons isu seputar putusan etik MKMK terhadap Hakim Konstitusi Anwar Usman hingga isu terkait pemenangan pasangan Bakal Calon Presiden Anies Baswedan dan Bakal Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar. TRIBUNNEWS/LENDY RAMADAN (TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN)

Kalau iya siapa, yang ketiga berani, kok berani dia. Walaupun belum tahu kita siapa kan ya. Nah kalau kalau itu pengusaha apakah dia mantan apa apakah ketua timnya untuk mantan Jenderal. Kalau iya siapa?

Jadi memang pertanyaan banyak orang soal itu hari ini masih terus dipertanyakan dan sekali lagi memang Kami sedang menyusun katanya itu pertengahan bulan ini akan selesai dan akan di beritahu kepada masyarakat atau diumumkan kepada publik.

Dan tentu saja memang di situ akan hadir dengan banyak latar belakang sosial, latar belakang profesi, dan kami berharap memang tim Ini nanti akan solid, komandannya juga penuh wibawa dan punya strategi Bagaimana bisa pasangan AMIN ini unggul dengan pasangan-pasangan lainnya.

Jadi sedang mencari menggaet tokoh-tokoh penting ya untuk masuk di sini, bukan karena pengusaha?

Nah itu kan apakah nanti tim ini akan mengikuti jejak seperti pasangan Ganjar-Mahfud atau Prabowo-Gibran yang memasang pengusaha sebagai ketua timnya. jadi itu kita lihat saya nanti.

Keyakinan Bang Nasir sebagai kubu di pasangan Amin, yakin satu putaran atau dua putaran Bang?

Kalau kita belajar dari apa dari Pilkada DKI misalnya ketika ada tiga calon itu, biasanya sulit kita untuk bisa mendapatkan satu putaran. Tapi kalau kita tanya dengan teman-teman yang ada di kementerian keuangan mereka menginginkan sekali satu putaran.

Mereka menginginkan satu putaran karena menyangkut dengan pembiayaan. karena itu kita enggak tahu ya kalau tiga pasangan nanti kalau misalnya KPU memutuskan meresmikan tiga pasangan ini maka agak sulit kita untuk misalnya mendapatkan satu putaran.

Walaupun memang harapan kita harapan masing-masing calon bisa satu putaran,  tetapi dengan situasi yang ada hari ini dengan berbagai macam tipe yang ada di tengah-tengah masyarakat dan belajar dari sejumlah pengalaman Pilkada kalau Pilpres kan kita ya hampir dikatakan ya kemarin itu Pak Jokowi, kemudian Pak Jokowi lagi itu kan hampir satu putaran. karena dua. kalau dua kandidat idealnya siapa yang menang dia jadi. tidak ada urusan presentasi dan lain sebagainya. karena hanya 2 kandidat.

Nah kalau tiga kandidat kan biasanya ada presentasi yang harus dia dapat misalnya 50 persen + 1, kalau itu dapat dia menang lah. Kalau dia tidak dapat dia harus berlaga dengan kandidat nomor dua atau perolehan suara terbanyak kedua. Jadi saya agak ga yakin satu putaran.

Tapi saya yakin dan para Tribunners, kalau terjadi dua putaran, dibanak hatinya Bang Nasir, Amin adalah pasangan yang ikut diputaran kedua?

Jelas, harus. itu harapan kami semua yang tergabung dalam tim Amin. walaupun harapan kami satu putaran tapi lihat-lihat situasi ada tiga pasangan ya rasanya agak tidak mungkin tapi tidak ada yang tidak mungkin sebenarnya.

Tapi kita membuat estimasi seperti itu aja dulu supaya kita tidak terlalu apa namanya over, tapi over convede, jadi kita prediksikan saja ini akan dua putaran dan tentu kami berharap Amin itu ketika dua putaran adalah salah satu kandidat.

Apa yang akan Bang Nasir lakukan sebagai politisi, aroma atau suhun perpolitikan sekarang ini, Pilpres sekarang dan Pilpres sebelumnya dan apa harapannya Bang Nasir agar negara kita dan demokrasi kita makin matang dan tidak ada gap seperti yang pernah di alami di pilpres sebelumnya?

Menurut saya memang sudah saatnya tokoh-tokoh bangsa ini turun, untuk mendinginkan suasana. Jadi mereka jangan bersemedi, kira-kira gitu ya.

Tokoh-tokoh bangsa ini adalah mereka yang di luar partai politik dan masih ada kan toko-tokoh bangsa itu mereka bicara dan diam atau berpangku tangan. Jangan membiarkan situasi ini seperti ini.

Meskipun kalau saya perhatikan menjelang Pileg dan Pilpres ini memang tidak seperti 2019 yang lalu dan itu sangat di mana-mana kita dengar pidato ceramah dan lain sebagainya.

ini kan sudah mulai baik gitu. jadi mungkin tidak ada head to head ya calon, sehingga tidak saling hadap- berhadapan dengan tiga cara ini kan masing-masing ya isu-isu itu terkait kadang-kadang satu ini menyerang yang ini,nJadi kadang-kadang dua dua dua Pasangan calon saling head to head.

sementara yang satu lagi ya itu relatif lebih adem begitu. Tetapi secara umum saya perhatikan hari ini ya tidak "tidak  seganas 2019 yang lalu".

Anggota Komisi III DPR RI Fransi PKS Nasir Djamil berbincang dengan News Manager Tribun Network Rachmat Hidayat di Studio Newsroom Tribun Network, Jakarta, Kamis (9/11/2023). Nasir Djamil merespons isu seputar putusan etik MKMK terhadap Hakim Konstitusi Anwar Usman hingga isu terkait pemenangan pasangan Bakal Calon Presiden Anies Baswedan dan Bakal Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar. TRIBUNNEWS/LENDY RAMADAN (TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN)

Begitupun saya berharap toko-tokoh bangsa ya bisa turun untuk mendinginkan suasana. mereka menjadi cooler ya, menjadi pendingin agar kemudian demokrasi ini bisa dinikmati oleh banyak orang agar demokrasi ini tidak menyebabkan kita terpolarisasi.

Jadi apa namanya jadi istilah rekonsiliasi dan sebagainya itu tidak perlu kita sampaikan lagi. Ya karena demokrasi itu sebenarnya rekonsiliasi juga.

Jangan sampai kemudian kita buat istilah-istilah yang orang menjadi takut gitu ya menjadi, melihat ini menjadi nomo , padahal Pilpres itu harus kita nikmati bersama-sama gitu ya. seperti negara-negara lain itu menikmati pemilihan presiden mereka.

Oleh karena itu tokoh-tokoh bangsa diharapkan bisa ikut berpartisipasi, mendinginkan suasana, jangan mereka membiarkan arena bebas ini menjadi arena untuk kita merusak ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah insaniyah kita sebagai bangsa Indonesia. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini