News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Politisi NasDem Usul Nama Ahmad Ali Jadi Kapten AMIN: Beliau dan Mas Anies Sudah Dekat Lama

Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali.

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP NasDem Effendi Choirie mengusulkan nama Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali sebagai kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).

"Kalau saya pribadi Ahmad Ali kalau saya pribadi, ya kan," ujar politikus yang akrab disapa Gus Choi kepada wartawan, dikutip Selasa (7/11/2023).

Gus Choi pun mengusulkan Ahmad Ali karena sudah bersama Anies sejak lama.

"Melihat perjalanan dia bersama Mas Anies dia kan sudah panjang, sudah lama," kata Gus Choi.

Menurutnya, koalisi tinggal menyepakati siapa yang akan menjadi ketua Timnas Pemenangan AMIN.

"Jadi soal tim ketua atau wakil-wakil ketua atau apapun namanya itu enggak ada masalah itu semuanya sepakat semua enak-enak saja, enjoy-enjoy saja," ujarnya.

Diketahui, Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB, Jazilul Fawaid, menjelaskan soal progres siapakah yang bakal menjadi Kapten Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (Timnas AMIN).

"Sudah siap. Sudah siap. Sudah (diputuskan), belum diumumkan," kata Gus Jazil, sapaan karibnya, di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (3/11/2023).

Dikatakan Jazilul, sosok Kapten Timnas AMIN tersebut bukan urusan mendesak.

"Tunggu, karena bagi pasangan AMIN itu bukan perkara yang mendesak, semuanya sudah jalan ini," ujar dia.

Wakil Ketua MPR RI itu menyebut pihaknya mengambil sosok yang bukan dari kalangan penguasa atau pengusaha.

"Kita cari rakyat biasa yang punya kemampuan yang besar untuk mengkolaborasi kekuatan rakyat. Kita cari figur rakyat biasa saja," ucapnya.

Soal apakah sosok tersebut dari luar partai, Jazilul menegaskan sosok tersebut bukan dari kalangan pengusaha.

"Orang partai kan juga rakyat biasa. Maksudnya kami tidak mengambil tokoh-tokoh ternama dari dunia usaha. Kalau bahasa sekarang bukan bagian dari oligarki," pungkas Jazilul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini