News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Prabowo Bicara Kebijakan Luar Negeri: 1.000 Teman Terlalu Sedikit, 1 Musuh Terlalu Banyak

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd James Austin III untuk bersama-sama menegaskan kembali kekuatan pilar pertahanan Kemitraan Strategis, di Gedung Pentagon, Amerika Serikat, Kamis (24/8). Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Amerika Serikat telah memutuskan bersama untuk melestarikan hukum dan norma internasional, meningkatkan kemampuan keamanan dan pertahanan bersama, dan tetap berpedoman pada prinsip-prinsip demokrasi bersama. Menhan RI Prabowo dan Menhan AS Austin juga membahas komitmen Amerika Serikat dan Indonesia, sebagai dua negara demokrasi terbesar di dunia, terhadap supremasi hukum dan profesionalisasi kedua angkatan bersenjata. Pada tahun ini, Taruna Indonesia dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, dan Angkatan Laut telah melanjutkan studi di Amerika. //PUSPEN TNI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto menyebutkan pihaknya akan bersahabat dengan berbagai negara lain jika terpilih menjadi Presiden RI di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Tanah air tak akan bergabung dengan blok tertentu di bawah kepemimpinannya.

Hal tersebut diungkap Prabowo saat ditanya arah dan strategi politik luar negeri Indonesia jika terpilih menjadi Presiden RI, khususnya di tengah dua kekuatan besar yaitu Amerika Serikat (AS) dan China.

Dalam acara itu, dihadiri oleh sejumlah duta besar (Dubes) dari berbagai negara lain. Prabowo pun berbicara dengan berbahasa inggris dalam forum tersebut.

Saat itu, Prabowo mengaku pihaknya akan berteman dengan negara manapun. Sebab, dirinya memiliki prinsip bahwasanya satu musuh terlalu banyak, sedangkan 1.000 teman terlalu sedikit.

"Jadi pada dasarnya Indonesia, prinsip saya 1.000 teman terlalu dikit. Satu musuh terlalu banyak. Ini lebih mudah diucapkan tapi tidak mudah dilakukan," kata Prabowo saat menjadi pembicara di Auditorium CSIS, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Prabowo berbicara bahwa Indonesia menghormati dengan negara-negara besar di dunia. Misalnya Amerika Serikat, tanah air banyak dibantu oleh negara paman Sam tersebut.

"Kami hormati Amerika Serikat, Amerika Serikat banyak membantu Indonesia saat saat sulit. Ini yang perlu diketahui banyak orang. Kita tidak bisa lupa teman kita yang telah banyak membantu kita sejak lama," katanya.

Baca juga: KPU Dilaporkan ke Bawaslu Imbas Revisi PKPU Batas Usia Capres-Cawapres

Eks Danjen Kopassus itu pun mengaku juga berteman dengan rival AS yaitu China. Dia bilang, Indonesia juga banyak berhutang dengan negeri tirai bambu tersebut.

"China juga penting di Asia Tenggara dan Indonesia sekarang. Seperti saya bilang China memiliki banyak kontribusi dan aktif kepada ekonomi kita," katanya.

Calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto menjadi pembicara diskusi di Auditorium CSIS, Jakarta, Senin (13/11/2023).  (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Lebih lanjut, Prabowo juga mengungkapkan ada negara besar lain yang juga berteman dengan Indonesia. Negara itu tidak lain adalah Rusia yang banyak berjasa dengan pembagunan Indonesia.

"Jika kamu lihat Jakarta sekarang dan ibu kota kita sekarang, banyak fasilitas publik dibuat oleh eropa dan rusia. Kalau kamu tanya saya, kami harus berikan respect kepada kekuatan kekuatan ini," katanya.

"Kita juga harus respect dan berikan relasi terbaii kepada India dan negara muslim karena kita negara muslim dan Jepang," sambungnya.

Baca juga: Daftar 7 Menteri Jokowi dari PDIP, Ada yang Datang ke Megawati Bilang Ingin Mundur dari Kabinet

Oleh sebab itu, kata Prabowo, pihaknya memiliki prinsip tersendiri mengenai arah politik luar negeri. Pasalnya, Indonesia ingin berteman dan menjalin kerjasama dengan siapapun.

"Saya minta maaf, kalau seseorang ingin buat kita (Indonesia) disini atau disana. Kita berteman dengan siapa saja. Mungkin sebagai teman dengan siapapun kami bisa lebih banyak kerja sama, saat kita membutuhkan mereka, mereka membantu kita. Mungkin kalau mereka butuh bantuan, kita juga akan memberikan bantuan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini