Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah aktivis dan tokoh nasional meluncurkan gerakan Jaga Pemilu dalam rangka mengwal proses demokrasi Indonesia di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Pantauan Tribunnews.com, acara turut dihadiri mantan Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekas, Wakil Ketua Umum Apindo Bidang Ketenagakerjaan Anton J Supit, dan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sadek Huang juga terlihat di lokasi.
Menurut Pendiri Jaga Pemilu Lucky Djani saat ini gerakan mengawal pemilu tersebut sudah diikuti 100 orang lebih.
Ia berharap seiring berjalannya waktu keanggotaan akan terus bertambah.
Lucky juga menuturkan gerakan Jaga Pemilu hadir mengingat Pemilu 2024 merupakan fase penting dan genting untuk memastikan bahwa demokrasi Indonesia itu akan lebih baik untuk di masa depan.
"Dari inisiatif yang sudah ada kita berupaya menghimpunnya menjadi satu kekuatan bersama kolektif. Semakin banyak orang yang bergabung semakin banyak warga yang bergabung semakin kuat," kata Lucky Djani kepada Tribunnews.com ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Selasa (21/11/2023).
Baca juga: Pengusaha Hingga Aktivis Mahasiswa Hadiri Peluncuran Jaga Pemilu
Sementara itu, untuk output dari Jaga Pemilu dikatakan Lucky Djani akan mengadopsi dua pendekatan.
Pertama dikatakannya akan ada pemantau yang sudah dilatih untuk memantau sesuai dengan tahapan Pemilu.
"Kedua kita akan membuka partisipasi publik untuk melaporkan. Tentu keduanya akan punya mekanisme untuk melakukan filter untuk memastikan pelaporan itu pelaporan yang valid dan benar," katanya.
Lucky juga menerangkan bahwa Jaga Pemilu menggunakan logo yang diambil dari simbolik dari kotak suara yang ditambahkan gambar dua mata.
Baca juga: Puluhan Tokoh dari Eks Komisioner KPK hingga Mantan Rektor akan Ikut Deklarasi Gerakan Jaga Pemilu
Makna dari logo tersebut diterangkannya bahwa pihaknya ingin mengamati mengobservasi supaya pemilu berlangsung dengan baik.
Tanpa ada kecurangan tanpa penyimpangan dan penyelewengan.
Sementara itu untuk warnanya, Lucky juga menerangkan menggunakan warna yang netral.
Warna ungu yang tidak digunakan partai politik peserta pemilu.
Lucky juga menegaskan bahwa Jaga Pemilu tak terafiliasi dari partai politik maupun dan capres tertentu di Pilpres 2024 mendatang.
"Karena dari awal kita sudah bilang. Kenapa saya tadi sebut warna netral karena tidak terafiliasi oleh partai politik manapun dan kontestan pemilu manapun," katanya.