Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, pondok pesantren memegang peran penting dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebab itu, kebijakan tentang dana abadi pesantren merupakan perintah dalam UU Pondok Pesantren yang penting untuk segera direalisasikan.
Dikatakan Muzani, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan mendukung penuh terkait realisasi anggaran dana abadi pesantren tersebut.
Hal itu disampaikan Muzani bersilaturahmi ke pondok pesantren Hidayatullah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (23/11/2023).
"Kemarin hitungan kami tentang dana abadi pesantren akan segera dianggarkan di APBN. Dan kami sudah sampaikan kepada Pak Prabowo dan beliau sudah memberi persetujuan untuk mendukung penuh realiasi dana abadi pesantren tersebut," kata Muzani.
Menurut Muzani, Gerindra melalui fraksi di Komisi VIII DPR RI juga memberikan perhatian terhadap Ongos Naik Haji (ONH) tahun 2024 yang diperkirakan naik dari BPIH tahun lalu sebesar Rp 49 juta.
Namun kenaikan itu diusahakan tidak membebani calon jemaah haji. Muzani mengatakan, Prabowo dan Partai Gerindra akan berupaya semaksimal mungkin agar kenaikan anggaran biaya ONH tidak membebani calon jamaah haji.
"Di Komisi VIII DPR yang menangani haji kebutulan ketua panjanya dari Gerindra. Saya sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPR RI sudah mendapat arahan dari Ketua Umum Bapak Prabowo agar menyisir kenaikan anggaran biaya haji ini supaya tidak membebani masyarakat calon jemaah haji. Ini pentingnya peran partai politik, peran anggota DPR untuk membela kepentingan rakyat," jelas Wakil Ketua MPR RI itu.
Baca juga: Panja DPR dan Kemenag Sepakati Biaya Haji Tahun 2024 Rp93,4 Juta, Tapi Belum Final
Muzani menambahkan, dirinya dalam kunjungan ke Balikpapan ini juga menyampaikan beberapa dari Prabowo Subianto untuk keluarga besar Hidayatullah. Di antaranya tentang rasa syukur atas ketenangan dan kedamaian yang tercipta di Indonesia.
Menurut Muzani, keberagaman agama dalam bangsa Indonesia harus disyukuri karena banyak bangsa lain yang tidak bisa berdamai antarsesama warganya.
"Itu bisa terjadi karena yang besar tidak merasa berkuasa penuh, yang kecil juga tidak merasa terpinggirkan. Karena ulama-ulama kita mengajari kita untuk saling menghormati. Dan Hidayatullah juga sudah menghikmatkan diri untuk terus bermasyarakat dan ini terus berlangsung dari generasi ke genarasi," tandasnya.