News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Giring PSI: Gimmick Gemoy Bikin Anak Muda Penasaran Dengan Visi Misi Prabowo

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Dewan Pembina PSI Giring Ganesha.

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina PSI Giring Ganesha mengatakan gimmick gemoy yang melekat pada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto justru membuat anak muda penasaran.

Sehingga dengan rasa penasaran itu, anak muda disebut Giring bakal mencari tahu lebih dalam ihwal visi misi Prabowo sebagai capres.

"Justru menurut saya dengan adanya gimmick seperti itu kan anak muda jadi pengen tahu," kata Giring saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin (27/11/2024).

Anak muda, lanjutnya, yang sangat terbuka di era informasi pasti bakal mendalami apa saja visi misi dari pasangan capres cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ini akibat gimmick gemoy itu.

"Dan saya rasa itu akan membuat orang pengen memilih Pak Prabowo-Gibran," sambungnya.

Lebih lanjut Giring memuji tim yang berada di belakang pasangan Prabowo-Gibran ini sebab dapat menangkap tren gemoy dan mengaplikasikannya dengan baik.

Baca juga: Respons TKN Prabowo-Gibran usai PKS Sindir Istilah Gemoy, Santuy, hingga Banyaknya Gimik Politik

"Gemoy itu kan panggilan dari netizen dan saya rasa tim campaign dan Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa menangkap tren itu dengan sangat baik," tuturnya.

"Kita enggak tahu nanti ada tren apa lagi ke depannya kan. Habis ini apa, habis ini apa. Menurut saya tim Prabowo-Gibran memang luar biasa," sambung Giring.

Eks Ketua Umum PSI ini pun menegaskan ihwal gimmick gemoy itu sendiri tak direncanakan dan tercipta begitu saja.

Baca juga: Elite PKS Sindir Istilah Gemoy dan Santuy, Sohibul: Sesuatu yang Tak Sehat Bagi Demokrasi

"Jadi maksud saya itu organik saja lah. Menurut saya enggak direncanain," ucapnya.

PKS Sindir Istilah Gemoy dan Santuy

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyindir istilah gemoy dan santuy.

Ia menilai hal itu tak sehat bagi demokrasi.

Istilah gemoy diduga merujuk pada figur capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan santuy yang merupakan gaya politik yang dicitrakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Sekarang ada istilah gemoy, santuy, seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy, gemoy atau gemoy saya enggak tahu juga itu, gemoy apa gemoy? Gemoy atau santuy ini tentu sesuatu yang tidak sehat," ucap Sohibul, dalam acara Kick Off Kampanye Nasional PKS Road to Final 2024 di Depok, Jawa Barat, pada Minggu,
(26/11/2023).

Menurut Sohibul, hal itu hanya sekadar gimmick politik yang justru lebih banyak digunakan dalam persaingan politik saat ini.

Oleh karena itu, Shohibul menyebut, PKS mengatasi fenomena itu dengan mempelopori politik berbasis gagasan.

"Maka PKS memelopori adanya politik gagasan ini untuk mengatasi kondisi yang tidak kita harapkan, apalagi hari-hari ini, saya sangat prihatin, untuk memenangkan demokrasi persaingan demokrasi ini sekarang lebih banyak gimiknya," kata Sohibul.

Presiden PKS pada 2015-2020 itu menekankan, demokrasi bangsa ke depan harus menjadi lebih baik melalui pemimpin yang memiliki kapasitas mengelola pemerintahan dan tak sekadar penuh gimmick.

"Memunculkan pemimpin yang di satu sisi punya kapasitas memenangkan pertarungan. Di sisi lain juga kita yakin dia punya kapasitas untuk mengelola pemerintahan," kata Sohibul.

Menyikapi sindiran tersebut, Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani mengaku pihaknya tidak masalah mengenai kritik gemoy yang disuarakan PKS.

Baginya, hal ini bagian dari demokrasi.

"Kalau kita kan orang ada pandangan lain ya monggo aja silakan, negara demokrasi ya kan, silakan aja," kata Rosan saat peresmian Sekretariat TKN Fanta Prabowo-Gibran, Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (26/11/2023).

Dijelaskan Rosan, arahan Prabowo-Gibran sudah jelas mengenai pelaksanaan pemilu kali ini.

Dia bilang, paslon nomor urut 2 itu meminta relawan tetap menyebarkan aura yang positif selama Pilpres 2024.

Tak hanya itu, kata Rosan, Prabowo-Gibran juga meminta agar pendukungnya tidak menyebarkan berita bohong atau hoax serta kampanye hitam kepada paslon yang lain.

"Saya yakinkan kedepannya kita tidak akan memberikan sesuatu yang akan yang hoaks, black campaign, atau menjelakkan paslon lain, bisa saya guarantee itu tidak akan keluar dari TKN," katanya.

Di sisi lain, Rosan menjelaskan pihaknya tidak hanya mengandalkan gemoy saja dalam Pilpres kali ini. Dia bilang, sejatinya Prabowo-Gibran juga sudah memiliki Asta Cita yang salah satunya untuk menggaet suara anak muda.

Menurutnya, istilah gemoy tumbuh secara organik dengan sendirinya. Sebaliknya, TKN Prabowo-Gibran tidak pernah memunculkan ide gemoy tersebut.

"Itu tumbuh secara organik lho, bukan kami yang bikin ide gemoy, bukan. Ini tumbuh secara organik dari bawah dan ketertarikan anak muda itu, itu kan dimulai dengan sesutu yg memng awalnya menurut mereka menarik dan mengena di hati," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini