Kendati demikian, Rosan menegaskan, pihaknya tidak hanya mengandalkan gemoy saja dalam Pilpres 2024.
Sejatinya, Prabowo-Gibran juga sudah memiliki Asta Cita yang salah satunya untuk menggaet suara anak muda.
Istilah gemoy itu, kata Rosan, tumbuh secara organik dengan sendirinya, TKN Prabowo-Gibran tidak pernah memunculkan ide gemoy tersebut.
"Itu tumbuh secara organik lho, bukan kami yang bikin ide gemoy, bukan. Ini tumbuh secara organik dari bawah dan ketertarikan anak muda itu."
"Itu kan dimulai dengan sesuatu yang memang awalnya menurut mereka menarik dan mengena di hati," kata dia.
Baliho Prabowo 'Gemoy' Bertebaran
Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, baliho gemoy Prabowo-Gibran yang menggunakan gambar animasi bertebaran di wilayah DKI Jakarta.
Zaki menjelaskan, baliho gemoy Prabowo-Gibran itu bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat.
"Ini kebetulan yang gemoy banyak (ketawa), Yang sekarang ini adalah sebagai meme sebagai kenalan bagi masyarakat ya," kata Zaki di Kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023)malam.
Zaki juga membeberkan alasan khusus branding Prabowo-Gibran sebagai paslon gemoy adalah untuk memberikan pesan kepada masyarakat bahwa Pilpres 2024 damai dan bahagia.
"Ini menggambarkan bahwa mari kita hadapan Pilpres 2024 dengan rasa riang gembira kebersamaan tidak dalam tekanan maupun hal-hal sensitif rawan konflik," ujar Zaki.
"Pasangan presiden dan wakil presiden kita menginginkan mulai dari kampanye pilpres sampai hari pencoblosan adalah bagian dari pesta demokrasi rakyat Indonesia," terang Zaki.
Gerindra Respons Positif Julukan Gemoy dari Milenial untuk Prabowo
Ketua Harian DPP Partai Gerindram Sufmi Dasco Ahmad merespons positif julukan 'Gemoy' dari kaum milenial kepada Prabowo.