TRIBUNNEWS.COM - Inilah fakta-fakta Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga.
Sebagaimana diketahui, saat ini hubungan antara Presiden Jokowi dan PDIP tengah memanas.
Di mana putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca juga: Analisa Pengamat Soal Serangan FX Rudy ke Jokowi: Rusak Citra sang Presiden atau Blunder bagi PDIP?
Padahal Gibran yang kini sedang menjabat sebagai Wali Kota Solo sebelumnya merupakan kader PDIP.
Di sisi lain, pada kontestasi Pilpres 2024, PDIP memiliki calon sendiri, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Menanggapi situasi yang terjadi akhir-akhir ini, FX Rudy pun beberapa kali melontarkan pernyataan mengenai Presiden Jokowi dan keluarganya. Berikut rangkumannya:
1. Neo-Orba Plus
FX Rudy membela pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang menyebut penguasa saat ini seperti rezim Orde Baru.
Bahkan, ia menilai perilaku penguasa saat ini lebih dari Orde Baru dengan menyebutnya sebagai Neo-Orde Baru Plus.
"Oh itu, kalau saya menyampaikan bukan sikap Orde Baru, Neo-Orde Baru Plus," kata Rudy saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2023).
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai maksud dari Neo-Orde Baru Plus yang disebutkannya, ia membandingkan dengan cara mengancam Presiden Soeharto dengan penguasa saat ini.
Menurut FX Rudy, cara Soeharto mengancam tidak terang-terangan seperti saat ini.
"Ya kalau Pak Harto masih baik-baik saja cara mengancamnya tidak seperti sekarang."
"Intimidasinya nggak terang-terangan kayak begini. Dari institusi perintah ke bawah dan sebagainya, itu nggak seperti itu dulu," ujarnya.