"Ya, sudah monggo rakyat gimana. Kemudian yang masyarakat menghendaki," jelas Marrel.
Marrel berpendapat, Yogyakarta menjadi back stage para elite politik yang memiliki ambisi politik tertentu.
Oleh sebab itu, ia mengajak masyarakat Yogyakarta untuk tetap nyawiji (bersatu) agar tidak timbul perpecahan akibat dinamika politik yang semakin memanas.
"Mereka (warga Jogja) militan kalau gak disikut, ya santai saja," terang Marrel.
Tanggapan Ganjar dan Sikap Kaesang
Sementara itu, Ganjar Pranowo berujar bahwa pernyataan Ade Armando seharusnya dijadikan pelajaran.
"Dia sudah minta maaf, Ngarsa Dalem sudah menjelaskan, kita belajar saja untuk kita bisa saling menghormati," ucap Ganjar di Balikpapan, Selasa (5/12/2023).
Di sisi lain, Kaesang Pangarep selaku Ketua Umum PSI mempersilakan Ade Armando untuk keluar dari partai apabila tidak bisa mengikuti aturan konstitusi terkait Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menyebut bahwa PSI taat konstitusi.
"Kami partai PSI taat pada aturan konstitusi apalagi yang menyangkut Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Kaesang di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
Oleh karena itu, ia mempersilakan Ade serta kader PSI yang tidak bisa mengikuti UU atau Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 supaya keluar dari partai.
"Bang Ade atau kader lain yang tidak bisa taat, bisa keluar saja dari PSI," tutur pria berusia 28 tahun itu.
Suami Erina Gudono itu mengaku bahwa dirinya merupakan bagian dari Yogyakarta.
"Saya bagian dari Yogyakarta, saya juga menikah di Yogyakarta, istri saya juga orang Yogya," jelasnya.
Ade Armando Dilaporkan ke Polda DIY
Aliansi Masyarakat Jogja Istimewa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat melaporkan Ade Armando ke Polda DIY.