Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengaku bersedia menghentikan kampanye dengan bagi-bagi susu ke masyarakat. Itu akan dilakukannya asalkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah mengeluarkan teguran resmi.
Menurut Gibran, ia siap untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Bawaslu mengenai boleh atau tidaknya bagi-bagi susu ke masyarakat.
"Kalau sudah ada teguran ya kita setop. Kita ikuti aturan Bawaslu," ujar Gibran saat ditemui awak media di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (11/12/2023).
Hingga kini, kata Gibran, pihaknya masih menunggu Bawaslu untuk memberikan teguran secara resmi.
"Kalau ada teguran silakan layangkan ke kami. Kalau ada yang salah, kami siap ditegur," tukasnya.
Sebelumnya,Kegiatan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka bagi-bagi susu di kawasan car free day (CFD) beralih supervisi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Utara ke Bawaslu DKI Jakarta.
“Disupervisi itu, teman-teman itu sekarang tindak lanjut terhadap larangan CFD sebagai tempat kegiatan politik” kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja di kantornya, Jumat (8/12/2023).
Baca juga: Jalan di Depan Kantor KPU RI Ditutup Persiapan Debat Capres-Cawapres, Catat Pengalihan Arus Lalinnya
Lebih lanjut, Bagja menegaskan Bawaslu bakal mengingatkan seluruh peserta Pilpres 2024 untuk mengikuti peraturan-peraturan daerah.
Pun juga terhadap peraturan yang berlaku untuk di kawasan dan kota yang juga punya kegiatan CFD setiap minggunya.
Terkhusus aksi Gibran yang kini ditangani oleh Bawaslu DKI Jakarta dikarenakan CFD di kawasan Jakarta berkaitan dengan peraturan gubernur.
“Karena ini kan peraturannya terkait peraturan gubernur. Silakan nanti teman-teman (Bawaslu DKI Jakarta) yang akan menindaklanjutinya,” pungkasnya.
Diketahui, Gibran didampingi istrinya, Selvi Ananda saat membagikan susu kepada sejumlah warga yang hadir CFD, Minggu (3/12/2023).
Dalam aktivitas hari keenam kampanye Pilpres 2024 kemarin, Gibran ditemani sejumlah politikus seperti Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio, politikus PAN Sigit Purnomo Syamsuddin atau Pasha Ungu, Zita Anjani, Uya Kuta, serta Waketum Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.