News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Survei Litbang Kompas Sebut Suara Ganjar-Mahfud di Jateng Tergerus, Pengamat: Imbas Kritik ke Jokowi

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan sambutan disela-sela peresmian merchandise Ganjar-Mahfud di FX Sudirman, Jakarta, Senin (11/12/2023). Pengamat Psikologi Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Moh Abdul Hakim menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di urutan ketiga.

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Psikologi Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Moh Abdul Hakim menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di urutan ketiga, di bawah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Hakim menyoroti tergerusnya suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah (Jateng) pada survei Litbang Kompas yang dirilis pada Senin (11/12/2023) ini.

Ia mengungkapkan suara pasangan Ganjar-Mahfud di Jateng pada bulan Agustus mencapai 62 persen, dan kini merosot di angka 31,6 persen.

Sementara elektabilitas Prabowo-Gibran di Jateng naik dari 19,6 persen menjadi 29,6 persen.

Sedangkan Anies-Muhaimin juga mengalami kenaikan dari 1,6 persen menjadi 4,1 persen.

"Kenapa suara Ganjar turun, karena imbas kritik terbuka yang dialamatkan kepada Joko Widodo. Juga pemilih atau masyarakat di Jateng mulai menerima Prabowo-Gibran," ungkap Hakim kepada Tribunnews, Senin (11/12/2023).

Baca juga: Peta Elektabilitas Capres-Cawapres 2024 di Sejumlah Provinsi Versi 3 Lembaga Survei

Menurunnya elektabilitas Ganjar dinilai Hakim sebagian besar lari ke pasangan Prabowo-Gibran yang mengalami kenaikan signifikan.

Selain itu, juga masuk ke area pemilih yang belum memutuskan pilihan sebanyak 28 persen.

Dampak Positif ke Pasangan AMIN

Lebih lanjut, manuver kubu Ganjar yang kerap mengkritik Jokowi secara terbuka juga berimbas positif ke Anies-Muhaimin (AMIN).

"Yang jelas PDIP di Jateng mulai terlihat kehilangan besar. Saya menduga itu mulai terjadi di wilayah Solo Raya."

"Kenapa, karena masyarakatnya mengenal Jokowi secara pribadi," ungkapnya.

Hakim memprediksi suara Ganjar di Jateng bisa kian terganggu jika Prabowo-Gibran masif mendatangi kantong-kantong PDIP.

"Nanti angkanya akan berbeda lagi jika misalnya Pati, Jepara, Banyumas misalnya didatangi Prabowo-Gibran," tuturnya.

Baca juga: Beda Survei Internal, TPN Merasa Aneh Elektabilitas Ganjar-Mahfud Turun di Survei Litbang Kompas

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini