Pada September 2023, elektabilitas mereka mencapai 15 persen dan terus mengalami kenaikan hingga akhir November menjadi 24 persen.
Namun, perbedaan tren justru dialami oleh Ganjar-Mahfud di mana elektabilitas mereka terus mengalami penurunan.
Di bulan September 2023, elektabilitas Ganjar-Mahfud di angka 36,9 persen.
Namun, hanya dalam waktu dua bulan, elektabilitas mereka anjlok menjadi 24,9 persen atau berkurang hingga 12 persen.
"Memang untuk Pak Ganjar dan Pak Mahfud trennya negatif," ujar Ardian.
Respons Ganjar Pranowo
Sementara itu Ganjar Pranowo telah merespons hasil survei terbaru Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitasnya mengalami penurunan.
Ganjar mengatakan tidak mempermasalahkan hasil survei tersebut.
Pihaknya meyakini masih ada hasil survei-survei lembaga lain juga menunjukkan elektabilitas Ganjar-Mahfud tetap naik.
"Oh tidak apa-apa, jadi sebenarnya ada survei-survei yang lain (yang bisa kita lihat)," kata Ganjar saat ditemui di FX Sudirman, Jakarta, Senin (11/12/2023).
Menurut mantan Gubernur Jawa Tengah itu, hasil survei hanya menjadi pemicu bagi pihaknya untuk bisa berpacu lebih baik lagi.
Apalagi, masa kampanye masih cukup panjang.
Pihaknya pun bersama dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) akan terus melakukan konsolidasi bersama masyarakat menjelang pemungutan suara 14 Februari 2024.
"Karena waktu masih ada dan konsolidasi sekarang sedang dilakukan, jadi bukan tidak berkecil hati tugas kita temui rakyat."
"Langsung kita berkomunikasi dengan mereka," jelas Ganjar.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Daryono, Galuh Widya Wardani, Fersianus Waku)