TRIBUNNEWS.COM - Debat calon presiden (capres) telah selesai digelar pada Selasa (12/12/2023).
Pada debat kedua nanti, giliran calon wakil presiden (cawapres) yang akan unjuk gigi beradu gagasan.
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyebut debat cawapres akan menjadi tontonan menarik bagi masyarakat untuk menentukan pilihan.
Baca juga: Debat Perdana Capres Rampung, Kubu Ganjar, Prabowo, dan Anies Percaya Diri Elektabilitas Naik
"Itu akan menjadi tontonan yang menarik, semua akan melihat dan semua akan punya preferensi."
"Siapa sebenarnya di antara kandidat itu yang layak dipilih," kata Ganjar saat wawancara eksklusif di kediamannya, Jalan Taman Patra Raya, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2023).
Jika menilik jadwal, debat cawapres akan dilaksanakan pada Jumat (22/12/2023) mendatang.
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD bakal menunjukkan kemampuannya.
Itu merupakan kesempatan mereka untuk menyampaikan visi-misi sesuai dengan tema debat yang telah ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Adapun tema pada debat cawapres 2024 adalah Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Digital, Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN/APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.
Harapan TPN Ganjar-Mahfud di Debat Selanjutnya
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto, memberikan usul terkait debat capres-cawapres mendatang.
Hasto mengatakan, pihaknya mendapat masukan bahwa debat perdana capres yang digelar pada Selasa (12/12/2023) masih bersifat tanya jawab.
Ia berharap, agar debat capres dan cawapres selanjutnya bisa lebih original menggunakan kultur Indonesia.
"Ke depan substansi debat yang original tetapi tetap berkultur Indonesia."
"Artinya tidak boleh menyerang pribadi, tidak boleh menyerang misalnya terkait keluarganya, itu harus dikedepankan," kata Hasto di Gedung High End, Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Menurut Hasto, hal tersebut penting agar debat lebih menampilkan uji gagasan setiap pasangan calon (paslon).
"Sehingga dari teman-teman kelompok pro-demokrasi itu harusnya ada sesi tersendiri."
"Di mana KPU hanya memberikan waktu misalnya panelis memberikan waktu, juri memberikan waktu, moderator waktu, silakan debat 5 menit temanya ini," lanjutnya.
Setelah itu, Hasto menjelaskan bahwa para kandidat diberi waktu untuk saling menanggapi.
"Itu akan menampilkan suatu substansi yang sangat baik," ungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP ini.
Ia berharap agar debat metode seperti itu bisa dimulai pada debat cawapres yang digelar pada 22 Desember 2023 nanti.
"Dan sebenarnya itu akan menarik kalau dimulai dari debat cawapres pada tanggal 22 Desember 2023," kata Hasto.
(Tribunnews.com/Deni/Fersianus Waku)