TRIBUNNEWS.COM - Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar sempat tidak tahu saat ditanya cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka saat sesi tanya jawab dalam debat cawapres yang digelar di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Awalnya, Gibran bertanya ke Cak Imin terkait SGIE tetapi tidak menyebutkan kepanjangan dari akronim tersebut.
Namun ternyata Cak Imin mengaku tidak paham terkait SGIE yang ditanyakan oleh Gibran.
"Terus terang, SGIE saya enggak paham. SGIE itu apa?" tanya Cak Imin ke Gibran.
Lalu Gibran menjelaskan secara singkat bahwa SGIE adalah singkatan dari State of Global Islamic Economy.
Baca juga: Cak Imin Gagas Slepetnomic Sebagai Solusi Ekonomi Tanah Air
Dia juga menyebut bahwa Indonesia saat ini mengembangkan ekonomi syariah dan keuangan syariah.
"Otomatis kita harus ngerti juga masalah SGIE," tutur Gibran ke Cak Imin.
Meski telah dijelaskan secara singkat oleh Gibran, namun apa sebenarnya detail dari SGIE itu?
Berikut penjelasannya.
SGIE atau State of Global Islamic Economy merupakan praktik ekonomi syariah di Indonesia sebagai salah satu cara untuk pemulihan ekonomi nasional.
Lalu, secara global, Indonesia menempati posisi empat dunia di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab dalam hal pengembangan ekosistem ekonomi syariah yang kuat dan sehat berdasarkan data dari Data State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report untuk tahun 2022.
Lalu secara lebih rinci, produk makanan halal Indonesia menjadi sektor yang menonjol dimana menempati peringkat kedua dunia di bawah Malaysia.
Sebenarnya ada beberapa sektor yang masuk menjadi penilaian terkait ekonomi syariah tiap negara yaitu soal perbankan syariah, makanan halal, negara ramah wisatawan Muslim, fashion, farmasi dan kosmetik halal, dan media serta rekreasi.
Di sisi lain, Indonesia masih lemah terkait pariwisata yang ramah wisatawan muslim dan media serta rekreasi.
Baca juga: Debat Capres: Cak Imin Sodorkan Gagasan Slepetnomic untuk Perbaiki Ekonomi Indonesia
Bahkan, Indonesia tidak masuk dalam 10 besar di tiap kategori tersebut.
Secara keseluruhan kategori, Indonesia masih kalah dibanding Malaysia yang mayoritas di tiap kategori berada di peringkat pertama.
Selengkapnya berikut peringkat 10 besar terkait sektor ekonomi syariah per kategori menurut SGIE Report tahun 2022 dikutip dari Indonesia Sharis Economic Festival (ISEF):
Perbankan Syariah
1. Malaysia
2. Arab Saudi
3. Bahrain
4. Kuwait
5. Uni Emirat Arab
6. Indonesia
7. Iran
8. Oman
9. Qatar
10. Yordania
Makanan Halal
1. Malaysia
2. Indonesia
3. Turki
4. Rusia
5. Uni Emirat Arab
6. Kazakhstan
7. Singapura
8. Arab Saudi
9. Afrika Selatan
10. Australia
Pariwisata Ramah Wisatawan Muslim
1. Malaysia
2. Singapura
3. Turki
4. Bahrain
5. Uni Emirat Arab
6. Tunisia
7. Arab Saudi
8. Kuwait
9. Kazakhstan
10. Maroko
Fashion
1. Uni Emirat Arab
2. Turki
3. Indonesia
4. China
5. Spanyol
6. Italia
7. Singapura
8. Prancis
9. Malaysia
10. Jerman
Farmasi dan Kosmetik Halal
1. Singapura
2. Malaysia
3. Belanda
4. Belgia
5. Prancis
6. Mesir
7. Turki
8. Uni Emirat Arab
9. Indonesia
10. Britania Raya
Baca juga: Gibran Anggap Pertanyaan Cak Imin Tendensius soal Tips dan Trik Sukses Jalankan Proyek-proyek Besar
Media dan Rekreasi Halal
1. Malaysia
2. Singapura
3. Uni Emirat Arab
4. China
5. Turki
6. Britania Raya
7. Belanda
8. Belgia
9. Jerman
10. Amerika Serikat (AS)
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pilpres 2024