"Pikiran yang beliau utarakan juga konkret dan lugas. Misalnya saat menyebut 8 juta data angka pengangguran dan 80 juta jumlah para pekerja di sektor informal. Setelah menyampaikan evaluasi, beliau lalu memberikan solusi, yakni KAMU atau kredit anak muda," ujar dia.
Dari sisi pembawaan dan mengendalikan emosi, papar Fauzan, Gus Imin juga terlihat sangat tenang.
"Beliau bahkan tetap santai ketika Cawapres nomor 2 menggunakan strategi singkatan pada saat bertanya tentang SGIE," tandasnya.
Tapi apa yang terjadi pada saat Gus Imin tahu bahwa yang dimaksud dengan SGIE adalah seputar ekonomi Islam, kata Fauzan, Gus Imin terbukti langsung 'nyahut' dan dapat menjelaskan dengan lancar.
"Saat bertanya ke Gus Imin, cawapres nomor 2 punya waktu 60 detik. Tetapi waktu hanya digunakan sebanyak 22 detik, sehingga 38 detik terbuang percuma."
"Kenapa tidak memanfaatkan waktu 38 detik tersebut untuk menyebutkan kepanjangan dari SGIE kalau niat saat menyampaikan pertanyaan tersebut adalah bukan niat untuk mempermalukan? Apalagi sampai minta maaf segala, kan ketahuan motifnya kan? Dia sendiri pada saat menyebutkan kepanjangan SGIE, masih baca contekan juga kok. Silakan dicek," pungkasnya.