TRIBUNNEWS.COM - Terobosan Cawapres dalam debat kedua Pilpres 2024 masih menyisakan sorotan.
Seperti halnya ide Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka yang memiliki ide rasio pajak menjadi 23 persen.
Hal itu sebagai satu di antara program untuk pertumbuhan ekonomi Tanah Air jika dirinya dan Prabowo Subianto terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
Baca juga: TKN: Terkait Rasio Pajak, Jawaban Gibran Cerdas dan Menyeluruh
Ekonom dari Universitas Mercu Buana Sugiyono Madelan Ibrahim menilai target penaikan rasio pajak (tax ratio) hingga 23 persen sebagai angka yang kelewat tinggi.
"Angka tax rasio 23 persen itu tergolong tinggi sekali, mengingat tax rasio sekarang 9,21 persen, sehingga angka tadi kurang realistis," terangnya.
Kendati demikian, Sugiyono menilai debat cawapres telah membuka mata publik terkait kualitas masing-masing cawapres.
"Debat tersebut cukup bagus dan banyak membantu memperkenalkan pengetahuan dan wawasan yang lebih mendalam dan lebih dekat kepada cawapres dan capres," sambungnya.
Sugiyono menegaskan unggul di debat bukan lantas akan meneguk keuntungan elektoral.
"Unggul di debat bukanlah segala-galanya, karena konstituen terbanyak adalah generasi Z dan milenial, yang mereka bukanlah pemerhati debat KPU setia," tegasnya.
Ia menilai debat cawapres tetap menjadi bentuk kampanye meski disebut jauh dari kualitas substansial.
"Jadi substansial atau tidak, debat sebagai bentuk kampanye yang lainnya merupakan salah satu sarana untuk melakukan perkenalan kepada konstituen," paparnya.
Program Kerja Ekonomi Anies-Cak Imin
Pasangan Anies-Cak Imin menuangkan program kerja dalam bidang ekonomi di poin Agenda Misi 2 yaitu "Mengentaskan Kemiskinan dengan Memperluas Kesempatan Berusaha dan Menciptakan Lapangan Kerja, Mewujudkan upah Berkeadilan, Menjamin Kemajuan Ekonomi Berbasis Kemandirian dan Pemerataan, serta Mendukung Korporasi Indonesia Berhasil di Negeri Sendiri dan Bertumbuh di Kancah Global".
Berikut beberapa program ekonomi Anies-Cak Imin: