News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Anak Bakal jadi Pemilih Pemula, KemenPPPA Nilai Anak Perlu Dapat Literasi Politik

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lebih dari 2000 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Surabaya mengikuti game The President pada pembukaan Mastama, Ordik, Expo (MOX) yang berlangsung di halaman kampus UM Surabaya, Senin (18/9/2023). Edukasi untuk kelompok pemilih pemula ini berupa game yang dilakukan secara online dengan karakter Calon Presiden (capres) untuk mencapai prestasi tertinggi dengan melewati berbagai rintangan yang harus dihindari, diantaranya digambarkan dengan korupsi, bencana dan berbagai rintangan sosial. Surya/Habibur Rohman

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA), Rr Endah Sri Rejeki, mengatakan banyak anak memiliki informasi dan pengetahuan yang kurang terkait politik dan demokrasi di Indonesia.

Hal ini membuat anak-anak Indonesia bersikap apatis terhadap politik.

Minimnya literasi politik dan informasi yang kurang tepat menyebabkan anak-anak cenderung enggan berdiskusi atau membahas hal-hal yang berkaitan dengan politik.

"Minimnya informasi terkait politik dan Pemilu yang dimiliki anak tersebut harus menjadi perhatian kita bersama, karena ketika anak menginjak usia 17 tahun, mereka sudah memiliki hak pilih dan tentu diharapkan turut berpartisipasi dalam proses demokrasi di Indonesia," kata Endah melalui keterangan tertulis, Rabu (27/12/2023).

Survei yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggambarkan pandangan generasi muda yang cenderung pesimis terhadap demokratisasi Indonesia ke depan.

Bahkan, sebagian besar menganggap partai politik atau politisi tidak terlalu baik dalam mewakili aspirasi masyarakat.

Endah menilai anak-anak perlu mendapatkan literasi politik yang memadai.

"Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan mereka menjadi pemilih pemula. Kesadaran dan pendidikan politik yang baik pada anak harus dibangun  karena mereka berperan dalam menentukan masa depan bangsa,” tutur Endah.

Baca juga: Bawaslu Konfirmasi 4 Juta Pemilih non-KTP Elektronik Pemilih Pemula

Menurut Endah, kematangan politik dan berdemokrasi sebuah bangsa memerlukan proses pembelajaran yang sangat panjang dan harus dimulai sejak dini pada masa anak.

Meski begitu,proses pembelajaran tersebut harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan dan tingkat kecerdasan anak.

Di Indonesia, anak-anak sebenarnya sudah mulai belajar tentang politik dan demokrasi. Di sekolah, anak belajar proses politik dan demokrasi melalui praktik pemilihan ketua kelas, pemilihan ketua osis, dan sebagainya.

Di luar proses belajar mengajar formal, terdapat organisasi anak seperti Forum Anak yang merupakan wadah bagi anak untuk menyampaikan pendapat, aspirasi, dan gagasan kepada Pemerintah.

“Melalui Forum Anak, Pemerintah Indonesia melalui Kemen PPPA mendorong anak-anak Indonesia agar mengambil peran menyuarakan hak-haknya lewat berbagai kegiatan-kegiatan kepeloporan sebagai 2P (Pelopor dan Pelapor), serta diikutsertakan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di berbagai tingkatan pemerintahan," pungkas Endah. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini