News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT PDIP

Hanya Sediakan 51 Undangan, HUT PDIP Bakal Dihadiri Ganjar dan Perwakilan Partai Koalisi

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politikus Muda PDIP Aryo Seno Bagaskoro, dalam konferensi pers, pada Selasa (9/1/2024) malam.

Sementara itu Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan luar negeri selama lima hari dari tanggal 9 sampai dengan 14 Januari 2024.

Presiden akan mengunjungi sejumlah negara di Asia Tenggara dalam kunjungan kerja tersebut.

"Presiden diagendakan kunjungan ke tiga Negara: Vietnam, Filipina dan Brunei Darussalam," kata Ari.

Kunjungan kerja Jokowi ke luar negeri tersebut tidak dilakukan secara mendadak.

Ari mengatakan kunjungan kerja tersebut telah disusun sejak jauh jauh hari.

"Persiapan kunjungan ke tiga negara tersebut sudah dilakukan beberapa bulan yang lalu," katanya.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa telah mendapatkan informasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan hadir dalam perayaan HUT ke-51 PDIP pada pada 10 Januari 2024.

Menurut informasi yang didapat, Presiden Jokowi sedang berada di Filipina saat puncak peringatan ulang tahun partai digelar.

"Kami sudah mendapat informasi juga bapak presiden Jokowi akan melaksanakan tugas negara di luar negeri, di Filipina," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, (6/1/2024).

Meskipun demikian Hasto tidak khawatir dengan ketidakhadiran Presiden Jokowi.

Menurutnya karakter PDIP adalah bersama rakyat.

"Tapi watak kegaitan kali ini ke bawah menyatu dengan rakyat itu sendiri," katanya.

Saat ditanya apakah ketidakhadiran Jokowi akan berpengaruh pada elektabilitas PDIP di Pemilu 2024 nantinya, Hasto mengatakan bahwa HUT kali ini bersumber dari akar rumput.

Peringatan hari lahir melibatkan banyak masyarakat karena kedaulatan berada di tangan rakyat.

"Belajar dari sejarah PDIP, perjuangan ketika menghadapi pemerintahan yang otoriter sampai kantor PDIP diserang kekuatan rakyat adalah senjata yang paling kuat di dalam menentukan elektoral parpol dan calon presiden," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini