Dirinya enggan memikirkan berbagai kritik yang mengatakan dia hanya bisa joget gemoy.
"Biar-biar aja orang-orang gak suka kita joget, kita joget aja. Kalau orang Betawi bilang: emang gue pikirin. Emang ente siape? Sorry, ye," tegas Prabowo.
3. Prabowo: Saya Apa Adanya
Dalam acara 'Konsolidasi Indonesia Maju' di GOR Sahabudin, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (11/1/2024), Prabowo juga mengatakan bahwa latar belakangnya sebagai prajurit TNI memengaruhi caranya dalam bertutur.
Dia menyebut bahwa bahasanya dalam menyampaikan sesuatu itu apa adanya.
"Bahasa saya apa adanya."
"Jangan bahasa-bahasa elite, bahasa-bahasa pengamat-pengamat, beginilah, begitulah. (Itu) teori saja, omon-omon kosong," kata Prabowo, Kamis.
Prabowo lalu menyinggung sebuah peribahasa tentang perbuatan baik yang tidak dibalas setimpal.
"Ada kawan saya mengatakan memang benar kadang-kadang pepatah nenek moyang kita banyak benarnya."
"Hati-hati, dalamnya laut bisa kita ukur, dalamnya hati orang belum tentu bisa kita ukur."
"Ada juga nasihat nenek moyang kita. Hati-hati, kadang-kadang, air susu dibalas dengan air tuba," ujar Prabowo.
Meski begitu, dia mengaku tak ambil pusing dengan sindiran dan olok-olok yang dialamatkan kepadanya.
Prabowo mengatakan bahwa dirinya menyerahkan hal ini pada rakyat dan Allah Swt.
"Tapi, ya, kadang-kadang saya harus sabar, saya cukup mengurut dada saja. Biarlah rakyat dan Allah Swt yang menjawab," ucap Prabowo.
4. Prabowo: Itu Tanah Negara, Mas
Prabowo Subianto menyebut Anies Baswedan sebagai tukang hasut karena saat debat capres mengatakan dirinya memiliki tanah seluas 340 ribu hektare.