News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Bela Palestina, Postingan Mahfud MD Mendadak Hilang 

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Unggahan atau postingan calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD yang menyinggung soal Palestina mendadak hilang di akun media sosial Instagramnya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unggahan atau postingan calon wakil presiden Mahfud MD yang menyinggung soal Palestina mendadak hilang.

Usai sekira satu jam diunggah, postingan dengan gambar bola warna monokrom itu tidak ada di feed akun @mohmahfudmd.

Awal mulanya, cawapres nomor urut 03 ini menulis soal Ganjar Pranowo yang menolak kehadiran Timnas Israel dalam perhelatan Piala Dunia U20 di Solo beberapa waktu lalu.

Menkopolhukam ini pun mengapresiasi keberanian mantan gubernur Jawa Tengah itu untuk membela Palestina.

Akibatnya, ajang piala dunia U20 itu batal digelar, meski FIFA sama sekali tidak menyebut detail alasan dibatalkan gelaran tersebut. 

"Butuh keberanian luar biasa untuk mempertahankan konstitusi. Demi keberpihakan pada kemanusiaan. Dan mas @ganjar_pranowo membuktikan hal tersebut, ia berpegang teguh pada nurani dan kemanusiaan," tulis Mahfud MD dalam caption postingannya itu.

Dirinya menegaskan, jika paslon 03 menang dalam pilpres 2024, maka dukungan ke Palestina akan terus diperkuat.

Sayangnya setelah 1 jam diunggah postingan itu hilang. Pantauan terakhir, konten tersebut telah mendapatkan 4 ribu lebih tanda suka dan 400 lebih komentar.

Hilangnya postingan itu diduga terjadi karena di-report secara massal atau dihapus oleh pihak Instagram.

Baca juga: Ada Hubungannya dengan Jokowi, Ternyata Alasan Ini yang Buat Maruarar Sirait Keluar dari PDIP

Merespons kejadian ini Direktur 7amleh, kelompok pengawas media sosial, Nadim Nashif menuturkan konten Palestina sengaja dibungkam secara tidak adil di media sosial tersebut.

Sementara, ujaran kebencian dan hasutan terhadap Palestina bertebaran tak terkendali tanpa ada kebijakan tertentu.

“Kami telah menemukan pola yang mengganggu dari bungkamnya suara-suara Palestina dan kebebasan berekspresi, terutama di seluruh platform Meta. Sensor merajalela, dengan pembatasan jangkauan, penghapusan, dan pembatasan yang ketat terhadap media, jurnalis, dan influencer, terutama akun @eye.on.palestine. Tindakan keras ini menghalangi dunia untuk mendengar kebenaran dari lapangan," ujar Nashif seperti dikutip dari The Guardian.

Pihak Mahfud MD pun belum mengkonfirmasi perihal hilangnya konten tersebut saat berita ini diturunkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini