Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unggahan atau postingan calon wakil presiden Mahfud MD yang menyinggung soal Palestina mendadak hilang.
Usai sekira satu jam diunggah, postingan dengan gambar bola warna monokrom itu tidak ada di feed akun @mohmahfudmd.
Awal mulanya, cawapres nomor urut 03 ini menulis soal Ganjar Pranowo yang menolak kehadiran Timnas Israel dalam perhelatan Piala Dunia U20 di Solo beberapa waktu lalu.
Menkopolhukam ini pun mengapresiasi keberanian mantan gubernur Jawa Tengah itu untuk membela Palestina.
Akibatnya, ajang piala dunia U20 itu batal digelar, meski FIFA sama sekali tidak menyebut detail alasan dibatalkan gelaran tersebut.
"Butuh keberanian luar biasa untuk mempertahankan konstitusi. Demi keberpihakan pada kemanusiaan. Dan mas @ganjar_pranowo membuktikan hal tersebut, ia berpegang teguh pada nurani dan kemanusiaan," tulis Mahfud MD dalam caption postingannya itu.
Dirinya menegaskan, jika paslon 03 menang dalam pilpres 2024, maka dukungan ke Palestina akan terus diperkuat.
Sayangnya setelah 1 jam diunggah postingan itu hilang. Pantauan terakhir, konten tersebut telah mendapatkan 4 ribu lebih tanda suka dan 400 lebih komentar.
Hilangnya postingan itu diduga terjadi karena di-report secara massal atau dihapus oleh pihak Instagram.
Baca juga: Ada Hubungannya dengan Jokowi, Ternyata Alasan Ini yang Buat Maruarar Sirait Keluar dari PDIP
Merespons kejadian ini Direktur 7amleh, kelompok pengawas media sosial, Nadim Nashif menuturkan konten Palestina sengaja dibungkam secara tidak adil di media sosial tersebut.
Sementara, ujaran kebencian dan hasutan terhadap Palestina bertebaran tak terkendali tanpa ada kebijakan tertentu.
“Kami telah menemukan pola yang mengganggu dari bungkamnya suara-suara Palestina dan kebebasan berekspresi, terutama di seluruh platform Meta. Sensor merajalela, dengan pembatasan jangkauan, penghapusan, dan pembatasan yang ketat terhadap media, jurnalis, dan influencer, terutama akun @eye.on.palestine. Tindakan keras ini menghalangi dunia untuk mendengar kebenaran dari lapangan," ujar Nashif seperti dikutip dari The Guardian.
Pihak Mahfud MD pun belum mengkonfirmasi perihal hilangnya konten tersebut saat berita ini diturunkan.