News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Hasil Survei Terbaru Indikator Politik, Anies Menyalip Ganjar, Prabowo Tembus 50 Persen?

Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo dalam kampanye Pilpres 2024. Berikut ini elektabilitas mereka berdasarkan hasil temuan Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil temuan Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia terkait elektabilitas calon presiden yang dilakukan sebelum debat ketiga Pilpres 2024 menempatkan elektabilitas calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto di posisi pertama.

Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Prof. Burhanuddin Muhtadi mengatakan simulasi Top of Mind biasanya digunakan untuk mengukur loyalitas dan spontanitas responden terhadap capres pilihannya ketika survei itu dilakukan.

Baca juga: 9 Lembaga Survei yang Prediksi Pilpres 2 Putaran: Ganjar Vs Anies Bersaing Ketat

Berdasarkan simulasi survei Top Of Mind Pilihan Presiden pada survei tersebut, kata dia, Prabowo meraih 41,4 persen.

Hal tersebut disampaikannya saat Rilis Temuan Survei Nasional bertajuk Dinamika Elektoral di Tingkat Nasional dan 13 Provinsi Kunci yang disiarkan di kanal Youtube Indikator Politik Indonesia pada Kamis (18/1/2024).

"Dan dari data kita tahu ternyata Prabowo sekarang sudah konsisten memuncaki klasemen survei berdasarkan simulasi Top of Mind dengan perolehan 41,4%," kata dia.

Baca juga: Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Capres: Menilik Peluang Anies dan Ganjar Lolos Putaran Kedua

"Disusul, ini survei kali pertama kita secara tatap muka, di mana Anies secara Top of Mind menyalip Ganjar Pranowo dengan perolehan 23,2% dibanding 20,6%," sambung dia.

Sementara itu, kata dia, masih ada 13,4% responden yang tidak tahu atau tidak menjawab.

Menurutnya, jumlah tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin menuju hari pencoblosan maka akan semakin sedikit jumlah responden yang tidak tahu atau tidak menjawab.

"Dan ingat, secara Top of Mind jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan secara spontan tinggal 13,4%. Dan itu sesuai dengan teori. Teorinya, semakin dekat dengan hari H, jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan makin mengecil," kata dia.

Berdasarkan tren simulasi survei Top Of Mind Indikator Politik Indonesia, kata dia, selisih antara Prabowo dengan dua rivalnya yaitu Anies dan Ganjar semakin jauh sejak akhir Oktober 2023 hingga awal November 2023.

Menurutnya, penyebab kenaikan elektabilitas Prabowo secara eksponensial per akhir Oktober adalah pendaftaran Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka ke KPU. 

"Jadi Gibran, putra Presiden Jokowi meski lahir melalui proses di MK yang kontroversial ternyata secara elektoral sangat positif buat Pak Prabowo. Dan itu terlihat, angkanya, Gibran mampu membuat Pak Prabowo naik secara cepat terutama dalam beberapa bulan terakhir," kata dia.

"Sementara yang paling dirugikan adalah Mas Ganjar. Jadi meskipin Pak Jokowi dan Mas Ganjar ada banyak kesamaan dari sisi partai, dari sisi asal wilayah, dari sisi karakter sifat, tapi ternyata darah lebih kental daripada air. Orang lebih melihat hubungan darah ketimbang hubungan yang lain," sambung dia.

Sementara itu, kata dia, untuk simulasi survei 3 nama lagi-lagi Prabowo unggul di peringkat pertama dengan jumlah yang signifikan secara statistik dibandingkan dua rivalnya.

Baca juga: Ini 11 Lembaga Survei yang Akurat Prediksinya di Pilpres 2019 Lalu, Bagaimana 2024?

Prabowo meraih dukungan sebesar 45,2% responden.

"Lagi-lagi konsisten Pak Prabowo (45,2%) masih unggul di peringkat pertama dengan jumlah yang signifikan secara statistik dibanding dua rivalnya," kata dia.

"Dan Anies lagi-lagi konsisten berada di peringkat kedua menyalip elektabilitas Mas Ganjar dengan perolehan 25,29% dibanding dengan 22,55%. (Tidak tahu/tidak jawab 6,94%)," sambung dia.

Namun, Burhanuddin menjelaskan meskipun Anies menyalip Ganjar secara statistik, tidak bisa dikatakan Anies berada di atas Ganjar.

Hal tersebut, kata dia, karena Margin of errornya 2,9%. 

"Artinya Mas Ganjar pun secara statistik tidak beda dengan Mas Anies," kata dia.

Tren simulasi 3 nama yang tercatat oleh Indikator Politik Indonesia, memperlihatkan ada pergerakan terutama pada dua capres yakni Prabowo dan Ganjar. 

Ketika elektabilitas Prabowo naik, kata dia, maka yang paling terpukul adalah elektabilitas Ganjar. 

Situasi tersebut, kata dia, kemudian dimanfaatkan oleh Anies dengan menyalip Ganjar yang trennya masih menunjukkan penurunan.

Menurutnya, situasi tersebut juga berpeluang punya dampak dengan potensi pemilu satu putaran atau dua putaran.

Burhanuddin memandang hal tersebut karena apabila elektabilitas Ganjar turun terus sampai di bawah 20%, maka potensi satu putaran masih terbuka.

Akan tetapi, menurutnya apabila elektabilitas Ganjar mampu pulih dan masih di atas 20%, sementara elektabilitas Anies sedikit di atas Ganjar maka potensi dua putaran akan terbuka serta potensi satu putaran akan dibendung.

"Poin saya adalah elektabilitas Mas Anies sangat tergantung juga oleh elektabilitas Mas Ganjar. Jadi Mas Anies bisa masuk ke putaran kedua, kalau elektabilitas Mas Ganjar tidak seterpuruk itu," kata dia.

Baca juga: 83 Lembaga Survei Telah Mendaftar, KPU Jamin Tidak Abal-abal

Metodologi yang Diklaim

Survei dilakukan pada 30 Desember 2023 sampai 6 Januari 2024 secara tatap muka sebelum debat ketiga Pilpres pada 7 Januari 2024.

Populasi survei tersebut adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. 

Jumlah basis dalam survei sebanyak 1.220 orang yang berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional, kemudian dilakukan oversample di 13 Provinsi.

Sebanyak 13 Provinsi tersebut yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

Sehingga, total sampel sebanyak 4.560 responden.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 4.560 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2% pada tingkat kepercayaan 95%.

Sementara MoE di wilayah oversample sebagai berikut:

Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan masing-masing sample 400 responden memiliki toleransi kesalahan (MoE) sekitar ± 5% pada tingkat kepercayaan 95%.

Sumatera Utara, DKI Jakarta, dan Banten masing-masing sample 350  responden memiliki toleransi kesalahan (MoE) sekitar ± 5,3% pada tingkat kepercayaan 95%.

Sumatera Selatan, Lampung, Bali, NTT, dan Sulawesi Selatan masing-masing sampel 300 responden memiliki toleransi kesalahan (MoE) sekitar ± 5,8% pada tingkat kepercayaan 95%.

Aceh dan Sulawesi Utara masing-masing 250 responden memiliki toleransi kesalahan (MoE) sekitar ± 6,3% pada tingkat kepercayaan 95%.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih
(spot check). 

Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Capres

1. LSN

Lembaga Survei Nasional (LSN) melakukan pada 28 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024 dan dirilis pada Kamis (4/1/2024).

Survei ini melibatkan 1.420 responden dari dari 38 provinsi. Para responden diambil secara acak sederhana.

Pengumpulan data survei dilakukan dengan metode telepon. Adapun margin of error survei kurang lebih 2,6 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

- Prabowo-Gibran: 49,5 persen

- Anies-Cak Imin: 24,3 persen

- Ganjar-Mahfud: 20,5 persen

Sementara itu, responden yang tak menjawab sebesar 5,7 persen.

2. Median

Media Survei Nasional (Median) melakukan survei pada 23 Desember 2023-1 Januari 2024 terhadap 1.500 responden dari berbagai wilayah, Senin (8/1/2024).

- Prabowo-Gibran: 43,1 persen

- Anies-Cak Imin: 26,8 persen

- Ganjar-Mahfud: 20,1 persen suara

Survei Median menyasar 1.500 responden dari berbagai wilayah.

Sampel responden dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender.

Survei ini memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,53 persen, jajak pendapat berada pada tingkat kepercayaan 95 persen.

3. Survei Ipsos

Lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs merilis hasil survei elektabilitas capres-cawapres pada Rabu (10/1/2024).

Survei diketahui dilakukan pada periode 27 Desember 2023-5 Januari 2024.

- Prabowo-Gibran: 48,05 persen

- Anies-Cak Imin: 22,80 persen

- Ganjar-Mahfud: 18,35 persen

Totalnya ada 2.000 responden yang tersebar di 34 provinsi yang diikutkan dalam survei ini.

Responden yang belum menentukan pilihan berada di angka 11,80 persen.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan aplikasi Ipsos Ifield yang merupakan system Computer-Assisted Personal Interviews (CAPI).

Sampel diambil dengan teknik multi stage random sampling. Margin of error survei ini kurang lebih 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini