TRIBUNNEWS.COM - Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengajak seluruh pihak melakukan 'tobat ekologis' untuk memperbaiki kondisi bumi saat ini.
Hal itu disampaikan Cak Imin saat debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/1/2024)
"Kita harus melakukan tobat ekologis, tobat itu dimulai dari etika lingkungan dan etika pembangunan. Jangan ugal-ugalan, jangan ngangkangi (melangkahi) aturan, jangan sembrono (asal-asalan), ojo sak karepe dewe (jangan semaunya sendiri," kata Cak Imin saat debat cawapres dikutip dari YouTube KPU RI.
Cak Imin juga menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan yang adil bagi seluruh masyarakat tanpa ada ketimpangan bagi kelompok rentan.
"Inti dari pembangunan berkelanjutan tak ada satu pun yang ditinggalkan, dari petani, peternak dan nelayan, masyarakat adat dan seluruh masyarakat rentan lainnya," ujarnya.
Cak Imin bersama Anies Baswedan juga berkomitmen untuk meningkatkan anggaran untuk sejumlah kepentingan.
Diantaranya, anggaran untuk mengatasai krisis iklim hingga dana desa.
Baca juga: Jubir AMIN: Anies-Cak Imin Fokus Reforma Agraria Agar Masyarakat dan Petani Lebih Berdaya
Tak segan-segan, ia mengatakan jika terpilih akan menyiapkan anggaran yang besar untuk tiap desa, yakni Rp 5 miliar.
"Kita akan menyiapkan anggaran untuk mengatasi krisis iklim, termasuk riset sekaligus implementasi energi terbarukan."
"Kita sahkan RUU Masyarakat Adat secepat-cepatnya, dana untuk desa kita naikan Rp 5 miliar per tahun agar warga desa bisa merasakan pembangunan," ujarnya.
Tak sampai di situ, Cak Imin juga berikomitmen untuk kembali melanjutkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk masyarakat miskin dan kelompok rentan lainnya.
Baca juga: Gibran Heran Cak Imin Tak Paham LFP: Aneh, Padahal Timsesnya Sering Ngomong
"Kita juga akan melanjutkan subsidi BBM untuk masyarakat miskin, petani dan kelompok rentan lainnya," ujar Cak Imin.
Cak Imin Sentil Hilirisasi Nikel
Pada segmen sebelumnya, Cak Imin menyoroti soal hilirisasi nikel yang sedang gencar dilakukan pemerintah.
Menurut Ketua Umum DPP PKB itu, hilirisasi nikel yang dilakukan pemerintah ugal-ugalan.
"Saya setuju bahwa potensi sumber daya alam kita harus terus kita promosikan."
"Tetapi harus dicatat, gara-gara kita mengeksplorasi nikel ugal-ugalan lalu hilirisasi tanpa mempertimbangkan ekologi, mempertimbangkan sosialnya," ucap Cak Imin.
Selain itu, lanjut Cak Imin, masifnya buruh asing juga menjadi permasalahan di balik hilirisasi yang dilakukan pemerintah.
"Di sisi lain pemasukan dari nikel, kita juga sangat kecil. Dan yang paling parah, nikel kita berlebih produknya, sehingga bukan harga tawar kita naik, malah kemudian kita jadi korban policy kita sendiri," ucapnya.
Cak Imin menambahkan, bahwa hilirisasi nikel hanya memberikan keuntungan yang sedikit bagi negara.
"Sementara kita masa depannya jadi tidak jelas, di sisi lain kita mengorbankan lingkungan dan sosial kita, sekaligus keuntungan yang sangat terbatas bagi negara," pungkasnya.
Sebagai informasi, pada debat kali ini mengusung tema pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.
Sebanyak 11 panelis dihadirkan dalam debat cawapres malam ini.
Debat berlangsung selam 150 menit.
Adapun debat merupakan bagian dari metode kampanye pemilu presiden.
Masa kampanye sendiri berlangsung selama 75 hari, mulai 28 November 2023-10 Februari 2024.
Setelah masa kampanye, tahapan pemilu akan memasuki masa tenang selama tiga hari yakni 11-13 Februari 2024.
Selanjutnya, pada 14 Februari 2024 akan digelar pemungutan suara serentak di seluruh Indonesia.
Tak hanya untuk memilih presiden dan wakil presiden, tetapi juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
(Tribunnews.com/Milani Resti)