News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Cak Imin: Aset Negara Dibiarkan Liar, Ada Orang Menguasai Lahan 500.000 Hektare

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cawapres 2024 Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menjalani debat ke-2 Cawapres 2024, Minggu (21/1/2024) di JCC Jakarta.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyoroti lemahnya pemerintahan Jokowi dalam mengelola kekayaan dan aset negara dan justru dibiarkan liar begitu saja.

"Inti dari hasil kemerdekaan kita itu kan dua, satu bahwa pemerintah atau negara mengatur sistem dan tata kelola pemerintahan dan kenegaraan. Yang kedua mengelola kekayaan dan aset negara kita," ucap Cak Imin di acara debat Keempat capres-cawapres Pilpres 2024 yang diselenggarakan KPU, Minggu (21/1/2024) malam.

"Ini yang tidak pernah dilakukan, dibiarkan aset itu liar bahkan ada orang yang menguasai 500.000 hektare," imbuhnya.

Berdasarkan data yang dimilikinya, hanya 16 rumah tangga petani gurem yang memiliki tanah setengah hektare. Bahkan masyarakat adat tidak pernah diajak berdialog menyoal hal tersebut.

"Sementara petani gurem kita sudah hampir 16 rumah tangga petani gurem yang hanya punya tanah setengah hektar itu dari segi soal pertahanan," ucap dia.

"Nah apalagi jasa para pemangku adat masyarakat adat yang memiliki banyak jasa sejak sebelum kemerdekaan ini menjaga hutan menjaga lingkungan kita tetapi tidak pernah diajak dialog," sambungnya.

Baca juga: Soal Ketahanan Pangan, Cak Imin: Pertanian Kita Tak Miliki Air dan Irigasi Memadai

Bahkan, dia menilai bahwa pembangunan Rempang Eco City yang akan dijadikan Proyek Strategis Nasional (PSN) itu juga tidak melibatkan masyarakat adat.

Baca juga: Cak Imin Kritik Program Food Estate: Mengabaikan Petani dan Merusak Lingkungan

"Ada pemaksaan melalui PSN, tidak diajak bicara. Rempang misalnya itu tidak melibatkan dengan sungguh-sungguh masyarakat di sekitar itu," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini