“Prinsipnya sederhana, semua kembali kepada etika, Pak Gibran. Etika, sekali lagi etika,” kata Cak Imin.
Termasuk salah satunya etika terhadap lingkungan.
"Apapun yang menyangkut produksi atau pengambilan tambang dan sumber daya alam, rujukannya adalah menghadirkan keseimbangan alam antara manusia dan lingkungan."
“Keseimbangan ini tidak bisa ditawar-tawar agar pembangunan kita berkelanjutan, agar melibatkan semua yang ada sehingga produksi yang kita munculkan, dari tambang, dari litium, tidak sembrono dan tidak sewenang-wenang,” papar Cak Imin.
Selain membahas soal etika lingkungan, Cak Imin pun juga menyelipkan kalimat sindiran soal etika kepada Gibran.
Pasalnya, Cak Imin menilai pertanyaan Gibran sering menggunakan terminologi dan terkesan menyudutkan lawan.
Cak Imin berharap debat cawapres bukan membahas tebak-tebakan definisi, melainkan hal yang lebih mendalam yakni terkait dengan kebijakannya.
“Sekali lagi, intinya, bukan hanya etika lingkungan, tetapi etika bahwa forum ini adalah forum policy yang berharga."
"Jangan-jangan kalau kita tebak-tebakan definisi di sini, saya ragu, kita ini levelnya SD, SMP, atau jangan-jangan ijazah kita palsu semua di sini,” ujar Cak Imin.
Baca juga: Cak Imin: Gimik Gibran Enggak Ada Artinya
Mahfud: Pertanyaan Recehan
Sementara itu, Mahfud menilai pertanyaan Gibran dalam debat kelas cawapres terkesan receh karena hanya membahas soal istilah asing.
Kejadian itu bermula saat Gibran melemparkan pertanyaan kepada Mahfud soal greenflation.
"Bagaimana cara mengatasi greenflation?" tanya Gibran singkat kepada Mahfud.
Karena dianggap mengandung terminologi atau singkatan, pertanyaan itu pun langsung ditanggapi moderator.
"Mohon maaf, istilah yang mengandung terminologi atau singkatan harap dijelaskan," kata seorang moderator debat.