Gibran pun menjelaskan bahwa terminologi itu sengaja ia sampaikan dengan alasan Mahfud adalah seorang profesor.
"(Terminologi) ini kan tidak saya sampaikan karena beliau kan seorang profesor," jawaban Gibran yang langsung disoraki para penonton.
Baca juga: Gibran Cuti Lagi Sebagai Wali Kota Solo: Kali Ini 4 Hari
Tidak lama setelahnya, Wali Kota Solo itu pun menjelaskan greenflation adalah tentang inflasi hijau.
Menanggapi pertanyaan itu, Mahfud menjelaskan inflasi hijau ada kaitannya dengan ekonomi hijau yang sekuler, di mana sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi misalnya pangan itu manfaatkan ulang yang pada kahirnya mengganggu ekologi.
"Saya punya cerita soal recycle, saya sebagai orang Madura bangga, karena Madura yang lebih dulu (sadar) mempelajari ekonomi hijau, di mana mereka memunguti sampah-sampah dan diolah, masyarakat sudah sadar akan hal ini."
"Yang paling penting itu dipikirkan bagaimana untuk memberikan kebijakan terkait hal ini, dicarikan mana yang pas, di tempat ini (kebijakannya) begini dan tempat lain berbeda lagi, itulah yang kita pahami dengan ekonomi hijau, inflasi hijau," ujar Mahfud.
Mahfud pun menjelaskan, pentingnya kebijakan ini dibuat untuk menekan ketimpangan yang terjadi di masyarakat yang pada akhirnya menciptakan terjadinya inflasi.
"Banyak hal yang harus kita lakukan, (menghitung) ukuran kemajuan ekonomi kemajuan kita (biasanya) diukur dari pertumbuhan, kemiskinan, ketimpangan dan dua hal lainnya, tapi harus ditambah lagi dengan (perhitungan soal) emisinya," jawab Mahfud.
Menurut Gibran, pernyataan yang disampaikan Mahfud tak menjawab soal yang diberikan.
"Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud. Saya nyari-nyari di mana ini jawabannya, kok nggak ketemu jawabannya."
"Saya tanya masalah inflasi hijau, kok malah menjawab ekonomi hijau," kata Gibran sambil memperagakan sedang aksi clingak-clinguknya itu.
Ia pun memberikan contoh kasus inflasi hijau di Prancis.
"Kita kasih contoh yang simpel, yaitu tentang demo rompi kuning di Prancis itu bahaya sekali sudah memakan korban, ini harus kita antisipasi jangan sampai terjadi di Indonesia, dan ii harus super hati-hati, jangan sampai dibebankan ke rakyat, itu maksud saya Prof Mahfud," jelas Gibran.
Mendengar hal itu, Mahfud justru menilai jawaban Gibran itu ngawur.