"Rakyat saja (menilai), kita urusnya turun kebawah, fokus. Kita liat aja," lanjutnya.
Kejadian viral menyangkut Presiden Jokowi dan Istrinya Iriana memang banyak terjadi sepekan belakangan.
Sebelumnya diberitakan, ucapan Presiden Joko Widodo disorot usai mengaku Presiden bisa berkampanye.
KPU RI bahkan menyebut Jokowi bisa berkampanye, tapi harus cuti.
Ditengah isu tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani turut angkat suara.
Puan Maharani menyebut seharusnya Presiden lebih bijak dalam mengeluarkan statement ditengah situasi politik.
"ya Presiden katakan tersebut biarkan rakyat menilai apakah Presiden Republik Indonesia yang mengatakan semua boleh tidak netral. Saya rasa Presiden sebaiknya mengayomi dan menaungi situasi di Indonesia sebagai pemimpin negara," jelas Puan Maharani.
Puan Maharani mengaku tetap fokus dalam kontestasi Pemilihan Preisden (Pilpres) 2024.
Muncul Pose 2 Jari dari Mobil Kepresidenan, Ganjar Minta Adanya Klarifikasi
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo meminta adanya klarifikasi soal munculnya pose dua jari dari dalam mobil kepresidenan.
Diketahui awal pekan ini Presiden Jokowi melakukan kunjungan di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi.
"Saya tidak tahu jarinya angkanya berapa ya. Kalau angkanya dua, perlu cukup klarifikasi apakah benar," kata Ganjar Sabtu (27/1/2024).
Ganjar mengatakan publik perlu mengetahui apakah pose itu berkorelasi dengan sikap politik Jokowi.
"Apakah relasi dengan sikap boleh kampanye itu penting untuk diberikan kepada publik," jelasnya.
Dia berpandangan pihak-pihak yang memiliki potensi bertabrakan dengan nilai demokrasi lebih baik mundur dari jabatannya, termasuk para menteri.