Diketahui bantuan pangan beras sebanyak 10 kg untuk masing-masing keluarga penerima manfaat.
Di kesempatan itu, Jokowi menekankan kepada masyarakat petani agar meningkatkan produktivitas sehingga dapat menekan harga kembali naik.
Sebab, jika produktivitas harga turun seperti tahun lalu akibat dampak El-Nino maka harganya pasti kembali naik karena suplainya untuk kebutuhan tidak cukup.
Kondisi tersebut terjadi hampir di seluruh negara.
Karena itu, untuk membantu masyarakat yang terdampak perubahan cuaca ini, maka Pemerintah menggelontorkan bantuan pangan berupa beras 10 kg kepada 22 juta keluarga penerima manfaat.
"Tujuan bantuan ini karena hampir di semua negara harga beras naik. Tidak hanya di Indonesia. Yang penting bapak Ibu, Januari Februari, Maret, April, Mei dan Juni diberikan bantuan. Sementara sampai Juni. Nanti kalau APBN dihitung cukup, (bantuan) bisa dilanjutkan lagi," ujar dia.
2. Mensos Risma Tak Diajak
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengakui Presiden Joko Widodo tidak mengajak Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini saat membagikan sejumlah bansos akhir-akhir ini.
Menurut Ari, bansos yang dibagikan Presiden akhir-akhir ini berkaitan dengan cadangan pangan.
Sehingga, Kepala Negara langsung melibatkan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional saat membagikan bansos.
"Karena terkait dengan cadangan pangan ya. Ada Bulog dan Badan Pangan. Jadi lebih pada hal itu, termasuk juga (sekaligus) mengecek mengenai keberadaan pangan di setiap daerah. Jadi yang diajak tentu berkaitan dengan itu," jelas Ari di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (29/1/2024), mengutip Kompas.com.
Saat ditanya lebih lanjut apakah ada kaitan dengan status Mensos Risma yang merupakan kader PDI Perjuangan (PDI-P), Ari membantahnya.
"Enggak. Enggak ada (karena) status kepartaian," tegasnya.
3. Dikritik Anies
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan memberikan kritik pada Jokowi soal pemberian bansos bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 200 ribu yang dibagikan per bulan, mulai Januari hingga Maret 2024.
Penyalurannya akan dilakukan pada Februari 2024 dengan cara dirapel, sehingga masyarakat akan mendapatkan bansos tersebut sebesar Rp 600 ribu.