"Bansos itu diberikan mengikuti kalender kebutuhan rakyat bukan mengikuti kalender politik. Kapan rakyat membutuhkan, di situ diberi bansos," ujar Anies di Lapangan Pendawa Seimbang, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (30/1).
Menurut Anies, pembagian bansos tersebut harusnya terjadwal sedemikian rupa bukannya malah dibagikan mendekati Pemilu yang berujung pada wacana kebutuhan politik.
"Ada jadwalnya, jadwalnya sesuai kebutuhan rakyat bukan sesuai jadwal kebutuhan politik yang mau memberi," kata Anies.
"Yang memberi itu negara, yang menyampaikan aparat pemerintah. Jadi jangan kemudian ini dimanfaatkan. Rakyat kita cerdas, dan saya yakin bansosnya diterima, tapi pilihannya itu perubahan," ujarnya.
Sementara itu, Cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengimbau masyarakat bahwa pembagian bansos itu bukan pemberian satu pihak baik itu presiden, pemerintah atau bahkan seorang paslon di Pilpres 2024.
"Tolong semua rakyat paham bahwa (bansos) yang dibagikan presiden atau pemerintah itu uang APBN yang diketok oleh DPR. Tidak boleh ada satupun yang mengklaim itu bantuan suatu pihak," kata Cak Imin.
Tak lupa, ia turut mengajak para masyarakat untuk bersama-sama mengawasi pihak yang memanfaatkan bansos tersebut secara sewenang-wenang.
"Memang eksekusi ada di tangan pemerintah dan presiden, kita harap presiden adil. Presiden benar-benar menggunakan bansos sebagai negarawan bukan sebagai politisi," tegas Cak Imin.
"Kualat nanti Pak," ujar Cak Imin.
Video Presiden Jokowi Bagi-bagi Amplop ke Warga Beredar di Medsos, Ini yang Sebenarnya
Beredar video di media sosial X (dulu Twitter) yang memperlihatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tengah membagi-bagikan amplop warna putih kepada sejumlah warga termasuk tukang becak di pinggir jalan.
Video tersebut diunggah seorang pengguna X dengan narasi 'langsung dari tangannya sendiri' pada Senin, 29 Januari 2024.
Unggahan video tersebut telah dibalas lebih dari 1.300 pengguna, dan disukai 11 ribu, serta diunggah ulang 4.100 kali per Selasa (30/1/2024) pukul 19.40 WIB.
Dalam balasan netizen dunia maya, kegiatan yang dilakukan Jokowi dinarasikan sebagai bagi-bagi uang demi kepentingan Pemilu 2024.
Benarkah peristiwa tersebut?