Mengutip Tribun-Pantura.com, korban pun langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Dari 40 orang tersebut, 16 di antaranya dirawat di Puskesmas dan rumah sakit.
"Kemarin ada 40 orang. Sebagian ada yang rawat jalan, yang dirawat di Puskesmas Wanareja 1 ada 9 orang, sisanya di fasilitas kesehatan lain," kata Jarkoni.
Ia menambahkan, pihak Reskrim Polsek Wanareja juga melakukan pengecekan ke lokasi pembuatan makanan.
Sampel makanan juga diambil dan diuji di laboratorium oleh Dinas Kesehatan Cilacap.
"Masih dalam penyelidikan karena sampelnya masih di cek di Dinkes, nanti setelah di cek oleh Dinkes baru tahu hasilnya apa, apakah ada racunnya atau tidak," ungkapnya.
Pihaknya pun menyampaikan kepada penyelenggara untuk memastikan fasilitas yang disediakan harus sesuai standar.
"Karena ini kejadian luar biasa dan kejadian ini di luar prediksi. Sehingga kami sampaikan kepada penyelenggara untuk lebih memastikan fasilitas yang disediakan dan tentunya harus sesuai standar," terang Mughni.
Sementara itu, Wakapolres Cilacap, AKBP Arief Fajar Satria membesuk korban keracunan massal yang dirawat di Puskesmas Wanareja 1, Selasa (30/1/2024) malam.
Ia menceritakan bahwa korban mulai merasakan keracunan pada keesokan harinya.
Baca juga: Rumah Ketua KPPS di Sulsel Terbakar, Baju Pelantikan yang Baru Dipakai Hangus
"Namun pada hari Minggu para petugas yang mengikuti kegiatan Bimtek tersebut mulai merasakan gejala-gejala seperti nyeri, mual, mules serta diare," kata AKBP Arief, dikutip dari Tribun-Pantura.com.
Pihak kepolisian kini tengah melakukan pendalaman terkait kasus ini.
"Kami telah berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk Dinas Kesehatan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui penyebab pasti keracunan ini," ujarnya.
Arief menegaskan, bahwa pihaknya akan mengambil langkah-langkah tegas apabila ditemukan unsur kesengajaan.