TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengkritik kebijakan pemerintah memfasilitasi pekerja kreatif di Indonesia.
Hal itu dikatakan Cak Imin di Slepet Imin edisi Yogyakarta, di Universits Amikom Yogyakarta.
Awalnya, seorang penonton bertanya bagaimana pandangan Cak Imin sebagai cawapres dan mantan Menteri Ketenagakerjaan melihat kondisi perlindungan pekerja kreatif dan pekerja informal lainnya saat ini.
“Ya ini pertanyaan aneh-aneh saja. Pupuk petani aja enggak diurus apalagi pekerja kreatif,” kata Cak Imin, Senin (5/2/2024) malam.
Ketua Umum PKB itu mengatakan, problem pemerintah saat ini adalah minimnya kepedulian pemerintah dalam pemberdayaan industri kreatif di Indonesia.
Padahal, menurutnya seharusnya pemerintah hadir sebagai pemberi regulasi hingga fasilitator.
“Saya nyebutnya problem pelaku ekonomi kreatif ini tidak ada yang menjadi jembatan antara inovasi, kreasi, investasi yang tugas utamanya sebetulnya pemerintah itu harus membuat ekosistem ekonominya,” kata Cak Imin.
Baca juga: Sivitas Akademika Kritik Presiden Jokowi, Cak Imin Singgung Sinyal Merah dan Vonis Rakyat
Dia mengatakan ekosistemnya itulah yang memungkinkan terjadi pertemuan antara para kreator pekerja seni, inovator hingga investor.
Menurut Cak Imin, jika ekosistem antara para kreator dan investor sudah terbentuk, maka para pekerja kreatif akan keluar dari masalah pengupahan.
Sebagai fasilitator, Cak Imin pun berjanji akan membuat sebuah creative hub sebagai wadah untuk para pekerja industri kreatif, inovator, dan investor jika terpilih menang Pilpres 2024.
"Jogja mestinya adalah produsen kreatif indonesia terbanyak yang harusnya menjadi kekuatan utama creative hub Indonesia di masa yang akan datang,” tandas Cak Imin.