Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, merespons soal dugaan intimidasi yang dilakukan anggota polisi, terhadap beberapa guru besar dan sivitas akademika yang secara bergiliran mengkritik demokrasi di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ada pun sebelumnya, Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Semarang (Unmus) Hardi Winoto, menyebut terdapat dua anggota polisi yang mendatanginya untuk membuat video wawancara dengan jawaban-jawaban yang menjunjukkan kebaikan pemerintah Jokowi.
Sahroni pun meminta para jajaran di bawah tidak ada yang melakukan intimidasi atau tekanan-tekanan kepada semua pihak.
Bahkan, politikus Partai NasDem itu menyebut para oknum yang melakukan mencoreng komitmen Kapolri.
"Ini berbahaya sekali kalau benar terjadi. Jangan sampai ada jajaran di bawah melakukan intimidasi terhadap siapa pun, apalagi ada kaitannya dengan konteks kepemiluan," kata Sahroni kepada wartawan Selasa (6/2/2024).
"Justru kalau kalian melakukan itu, kalian mencoreng komitmen netralitas Kapolri. Dan ini sayang sekali karena masa kampanye sebentar lagi. Jangan nodai trackrecord netralitas Polri yang sudah bagus,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Sahroni pun turut meminta para sivitas akademika dan seluruh masyarakat, agar memviralkan dan melaporkan kepada pihak berwajib jika mengalami intimidasi dari aparat.
Hal ini Sahroni katakan demi terciptanya Pemilu 2024 yang bersih dan adil.
“Karena komitmen Kapolri dan Panglima TNI jelas kok, bahwa TNI-Polri itu netral dan tidak akan terlibat politik praktis. Jadi laporkan saja, ggak usah takut, pasti para oknum akan ditindak oleh pimpinannya,” ujar dia.
Lebih lanjut, Sahroni berharap agar Pemilu 2024 yang akan terjadi dalam kurun waktu beberapa hari lagi ini, dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya konflik-konflik.
Baca juga: Seruan Keprihatinan Bangsa, Walhi Kenang Saat Jokowi Tanya Cara Wujudkan Kemakmuran 9 Tahun Lalu
“Ini sudah detik-detik menuju hari pencoblosan. Dinamika pasti semakin panas dan banyak pihak-pihak yang berusaha memprovokasi. Jadi sebisa mungkin jangan terpancing, kita tetap jaga suasana damai,” tandas Sahroni.