News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Momen 3 Capres Kampanye di Daerah: Anies Dipeluk Nelayan, Prabowo Joget, Ganjar Dicium Tunanetra

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capres 2024 Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo saat kampanye di daerah.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Momen menarik mewarnai kampanye akbar tiga calon presiden (Capres) peserta Pilpres 2024 Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Diketahui menjelang masa kampanye Pilpres 2024 berakhir, Anies, Prabowo, dan Ganjar melakukan kampanye di daerah.

Capres nomor urut 01, Anies Baswedan melakukan kampanye akbar di Lapangan Lumpue, Pare-Pare, Sulawesi Selatan, Selasa (6/2/2024).

Kemudian Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto sebelumnya melakukan kampanye akbar di Lapangan Schwarz, Langowan, Sulawesi Utara, Senin (5/2/2024).

Selanjutnya, Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo melakukan kampanye akbar di BSCC Dome, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: Momen Putra Ganjar Pranowo Ditemani Cucu Sultan Hamengkubuwana X Berkeliling Keraton Yogyakarta

Ada momen menarik saat ketiga menyapa pendukungnya, Anies diketahui dipeluk nelayan, kemudian Prabowo berjoget gemoy, dan Ganjar Pranowo diraba wajahnya oleh penyandang tunanetra.

Berikut momen menarik Anies, Prabowo, dan Ganjar saat kampanye di daerah yang dihimpun Tribunnews.com:

Anies Baswedan Dipeluk Nelayan di Pare-pare

Anies Baswedan mendapatkan pelukan dari masyarakat setalah dirinya mendengar aspirasi masyarakat saat kampanye di Lapangan Lumpue, Pare-Pare, Selasa (6/2/2024).

Saat Anies baswedan memberikan orasi politik di atas panggung, tiba-tiba seorang pria naik ke panggung dan langsung mengungkapkan keluhan dan harapannya.

Pria tersebut diketahui bernama Sappe, perwakilan nelayan dari Pantai Pasir Putih.

Sappe lantas mengungkapkan keluh kesahnya kepada Anies Baswedan.

Baca juga: Soal Prabowo Minta Maaf saat Closing Statement Debat Terakhir, Anies Baswedan: Biasa Saja 

Ia mengaku saat ini susah mendapatkan bahan bakar.

"Kami tidak butuh makan gratis, susu gratis, yang kami butuhkan kesetaraan," kata Sappe.

Ia juga berharap masyarakat bisa diberi kelonggaran dalam mencari nafkah terutama urusan izin berlayar hingga pajak melaut.

Ia pun berharap agar masyarakat nelayan mendapat layanan kesehatan yang layak serta pendidikan yang baik untuk anak-anak, khususnya di Sulawesi Selatan.

"Karena itu kami titipkan harapan kami kepada bapak agar 2024 ada perubahan," ucapnya.

Setelah menyampaikan keluh kesah dan harapannya, Sappe pun memeluk erat Anies Baswedan dan menangis.

Mendengar aspirasi tersebut, Anies langsung memeluk nelayan tersebut dan melanjutkan orasinya.

Baca juga: Pengamat Politik Unsulbar soal Debat Terakhir: Prabowo Kontrol Emosi, Ganjar dan Anies Makin Mesra 

"Banyak sekali nelayan yang mengeluhkan. Mereka nelayan kecil yang ingin bisa melaut jauh, tapi mereka dipangkas oleh notulen hanya boleh melaut 12 mil dari tepi pantai," seru Anies.

Hal itu disebut Anies sebagai efek dari rakyat yang kecil tetap kecil dan yang besar semakin besar.

"Bolehkah itu diteruskan? Kita ingin perubahan membuat yang kecil jadi besar tanpa mengecilkan yang besar. Jangan biarkan yang kecil terus menerus kecil," kata Anies.

"Sudah tidak bisa melaut jauh, solarnya juga sulit, apa yang mereka bisa rasakan kemajuannya? InsyaAllah perubahan akan terjadi pada nelayan kita," ucapnya.

Prabowo Joget Gemoy di Sulawesi Utara

Prabowo Subianto diketahui menyapa warga di Lapangan Schwarz, Langowan, Sulawesi Utara, Senin (6/2/2024).

Prabowo terlihat memakai kemeja berwarna biru muda khas paslon nomor urut 02, topi putih, dan kacamata hitam.

Ia di atas kap mobil Alphard berwarna putih dan memberikan lambaian tangan kepada ribuan pendukungnya.

Kedatangannya langsung disambut pendukungnya yang telah menunggunya sejak pagi.

Mereka pun bergemuruh sembari meneriakan nama Prabowo.

Prabowo juga terlihat langsung disambut dengan lagu 'oke gas' yang merupakan lagu resmi kampanye paslon nomor urut 02.

Para pendukung pun langsung berjoget dan mengacungkan salam dua jari.

Seusai di atas panggung, Prabowo pun langsung menunjukkan kebolehannya dengan berjoget gemoy.

Hal itu membuat ribuan pendukungnya semakin bergemuruh.

Dalam orasi politiknya, Prabowo Subianto menegaskan bahwa dalam sistem demokrasi, rakyat merupakan pemegang kedaulatan atau kekuasaan tertinggi.

Untuk itu, ia memohon doa restu masyarakat untuk dirinya di Pilpres 2024.

"Kita adalah negara demokrasi. Demokrasi artinya, kekuasaan dan kedaulatan ada di tangan rakyat Indonesia, di tangan saudara-saudara sekalian. Demokrasi artinya, kedaulatan rakyat, di mana satu orang, satu suara," jelas Prabowo.

Untuk itu, Prabowo mengimbau agar setiap masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin dengan bijak pada 14 Februari 2024.

Setiap orang, lanjutnya, juga memiliki hak yang sama saat Pemilu mendatang, tanpa memandang profesi serta status sosial.

"Pada hari pemilihan umum nanti tidak ada orang kaya dan tidak ada orang miskin. Tidak ada jenderal dan tidak ada tukang ojek. Tidak ada profesor dan tidak ada petani. Satu orang, satu suara," kata dia.

Setiap satu suara berharga, lantaran suara itulah yang nantinya akan menentukan masa depan Indonesia dengan pemimpin yang dipilih oleh rakyat langsung.

"Karena itu saudara-saudara harus datang ke TPS. Di situ, di kotak suara, saudara akan menentukan masa depan Indonesia lima tahun yang akan datang," jelas Prabowo.

Sementara itu, Wakil Dewan Pembina TKN Prabowo-Gibran, Wiranto yang ikut mendampingi Prabowo Subianto mengungkapkan bahwasanya Prabowo merupakan kandidat yang tepat dalam memimpin bangsa.
Bukan tanpa sebab, bagi Wiranto, salah satu syarat Presiden RI harus bisa berjoget.

"(Presiden) harus bisa joget, jangan main-main. Ada capres mengatakan presiden kok cuma joget, bukan, presiden yang bisa joget adalah menghormati budaya," ucap Wiranto saat memberikan sambutan.

"Kita dari Aceh sampai Papua semua suku punya joget tau gak, harus kita hormati kita pupuk kita pelihara dan presiden yang suka joget siapa? Prabowo," sambungnya.

Selain itu, Wiranto menyebut syarat Presiden RI disebutnya harus sudah selesai dengan dirinya sendiri.

Baginya, Prabowo juga sudah selesai dengan dirinya karena sudah memiliki harta yang berlimpah.

"Pak Prabowo mengatakan saya akan mewakafkan siap hidup saya untuk republik Indonesia. Itu pak Prabowo betul gak betul kan? jadi beliau sudah selesai dengan dirinya sudah dapat harta dari Tuhan, dapat kehormatan dari republik Indonesia, tinggal mengabdi, sisa hidupnya hanya untuk negeri," katanya.

Tak hanya itu, Wiranto mengatakan bahwa Presiden RI juga harus mengerti masalah dalam dan luar negeri.

Hal ini juga sesuai dengan Prabowo yang merupakan Menteri Pertahanan (Menhan) RI.

"Karena dia Menhan, dia kumpul dengan presiden Jokowi ke sana ke mari tahu masalah luar negeri masalah dalam negeri," katanya.

Lebih lanjut, Wiranto menuturkan bahwa Presiden juga harus bisa melanjutkan pembangunan yang sudah dirintis di negeri ini.

Hal ini sesuai juga dengan Prabowo yang membawa visi keberlanjutan.

"Yang kelima, ke depan nanti negara-negara di dunia akan didominasi anak muda karena lebih cerdas terdidik ada kesempatan untuk belajar banyak sekali dan pak Prabowo tahu kedepan nanti anak muda yang akan mengambil alih kepemimpinan nasional, maka siapa yang gandeng Gibran yang anak muda," ujarnya.

Tunanetra Cium Pipi Ganjar Pranowo di Balikpapan

Capres Ganjar Pranowo diraba wajahnya oleh seorang penyandang tunanetra saat berkampanye di BSCC Dome, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (6/2/2024).

Momen tersebut terjadi setelah Ganjar Pranowo menyampaikan orasi politik di atas panggung Hajatan Rakyat Kalimantan Timur.

Tiba-tiba seorang penyandang disabilitas yang mengenakan kemeja putih naik ke atas panggung.

Pria yang diketahui bernama Salman tersebut lantas menyampaikan harapannya kepada Ganjar jika terpilih menjadi presiden.

Ia mengungkapkan penyandang disabilitas di Indonesia kurang diperhatikan.

Karena itu, Salman berharap jika Ganjar memenangkan Pilpres 2024, penyandang disabilitas lebih diperhatikan.

“Pak Salman, sudah mengenal saya?” tanya Ganjar.

“Belum Bapak. Bolehkah saya memegang wajah Bapak,” jawab Salman.

“Oh boleh, boleh. Silakan, kita yang harus belajar dan menyesuaikan dengan kawan-kawan berkebutuhan khusus,” ujarnya.

Ganjar pun berjongkok dan mempersilakan Salman meraba wajah dan badannya, serta mencium kedua pipi, dan kening Capres berambut putih itu.

Usai meraba wajah Ganjar, Salman mengatakan, insyaAllah Ganjar orang yang jujur.

Dia pun membayangkan Ganjar adalah sosok yang profesional, ganteng, dan memiliki rambut yang bagus.

Pada kesempatan itu Salman menitip salam kepada Cawapres Mahfud MD. Di hadapan kamera dia menyampaikan pesan.

“Pak Mahfud saya sering dengar suara Bapak, tapi belum pernah ketemu Bapak, mudah-mudahan Bapak ada di Balikpapan, bisa ketemu saya. Saya berdoa agar Bapak jadi wakil presiden bersama Pak Ganjar. Pak Mahfud sukses buat Anda terus berjuang bersama Ganjar,” ujarnya.

Setelah itu, Ganjar pun mengatakan sepanjang dirinya keliling Indonesia berkampanye, baru kali ini bertemu dan bersentuhan langsung dengan penyandang tunanetra.

“Meraba saya, insyaAllah tulus dan yang begini sulit dilupakan,” ujar Ganjar.

(tribunnews.com/ igman)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini