Akibatnya, Ahok belum berani berkampanye secara langsung untuk memenangkan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
“Pak Erick nggak mau keluarkan surat berhenti saya ini. Belum keluar ini (suratnya).”
“Kalau dia keluarkan saya (surat pemberhentian), otomatis berhenti 30 hari kemudian. Makannya saya nggak berani kampanye,” jelas Ahok.
Oleh sebab itu, Ahok menyatakan belum berani berkampanye untuk memilih Ganjar-Mahfud sebelum surat pemberhentian tersebut dikeluarkan.
“Makannya, kalau saya kampanye itu kena pelanggaran. Jadi aku nggak kampanye, aku nggak nyuruh kalian pilih siapa kok.”
“Tapi kalian sudah tahu maksud gue kemana,” ujar Ahok sambil tertawa.
Baca juga: Fakta soal Jokowi-Gibran Disebut Tak Bisa Kerja: Ahok Klarifikasi, Ganjar hingga Kaesang Bereaksi
Perjuangkan Ganjar-Mahfud
Mundurnya Ahok dari Komut Pertamina menegaskan bahwa ia siap untuk ikut memenangkan paslon nomor urut 03 Ganjar-Mahfud.
Ahok mengaku tidak ingin dicap sebagai sosok yang egois tetap bertahan di pemerintahan saat partai membutuhkannya.
"Saya harus keluar karena jika tidak mau keluar, saya egois, saya tidak mau perjuangkan Ganjar dan Mahfud."
"Ini memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Makanya saya harus keluar untuk melakukan perjuangkan ini. Itu sih sebetulnya," ujar Ahok.
Ahok pun mengaku sempat dibilang bodoh karena keluar dari PT Pertamina.
Apalagi, jumlah gaji dan bonus yang ia dapatkan sangat besar.
"Saya sempat dituding bodoh karena memutuskan mengikuti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2024, bukan Joko Widodo (Jokowi), selaku presiden yang berkuasa," kata Ahok saat acara Deklarasi Relawan Ahokers di Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).
Ahok pun mengaku sempat dilarang Megawati mengundurkan diri dari Komisaris Utama PT Pertamina.