News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Sekjen PBNU: Banyak Tempat Pengabdian Bisa Dipilih Kubu Paslon Pilpres yang Kalah

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam podcast quick count Pilpres 2024 Tribun Network Waktu Indonesia Memilih di Studio Tribun Network, Palmerah, Jakarta pada Rabu (14/2/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan Pemilu 2024 adalah proses mencari pemimpin yang pasti dilewati bangsa Indonesia.

Terpenting, kata dia, setelah pesta demokrasi berakhir, setiap pihak yang terlibat dapat menerima apapun hasil yang ditetapkan KPU nanti.

"Ini adalah proses yang harus kita lewati, kita terima hasilnya, yang kurang kita perbaiki ke depan," kata Gus Ipul dalam podcast quick count Pilpres 2024 Tribun Network 'Waktu Indonesia Memilih' di Studio Tribun Network, Palmerah, Jakarta pada Rabu (14/2/2024).

Gus Ipul pun mengucapkan selamat kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden yang menang.

Baca juga: Saat Cak Imin Masih Yakin Ada Putaran Kedua Pilpres 2024

Sedangkan kepada kubu dua paslon lain yang belum menang, Gus Ipul menyebut masih banyak kesempatan-kesempatan pengabdian di tempat yang lain.

"Kepada yang menang kita ucapkan selamat, yang belum, diberikan kesempatan untuk menang, bisa memilih tempat pengabdian yang banyak sekali," kata Gus Ipul.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Muti mengajak semua pihak baik itu kontestasi, para pendukung, maupun masyarakat untuk kembali tenang, dan tetap rukun antar sesama.

Baca juga: Hasil Real Count KPU Pilpres 2024 Jam 21.00 WIB, Prabowo-Gibran Unggul 56,19 Persen

Sehingga, segenap pihak dapat menatap negara ini untuk 5 tahun ke depan sebagai Indonesia baru dengan pemimpin baru.

"Kita semua sekarang sudah harus kembali cooling down, kembali ke aktivitas kita masing-masing dan tetap rukun dengan tetangga dan sejawat, dan kemudian kita menatap Indonesia paling tidak 5 tahun akan datang sebagai Indonesia baru menurut saya," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini