TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sejumlah napi korupsi termasuk Setya Novanto turut menggunakan hak suaranya dalam Pemilu 2024 di Lapas Sukamiskin, Rabu (14/2/2024).
Menurut pantauan, di Lapas Sukamiskin terdapat dua TPS khusus masing-masing TPS 905 dan 906.
Satu persatu napi di Lapas Sukamiskin ke luar dari Blok Utara menuju TPS yang berada di halaman dalam Lapas untuk melakukan pencoblosan.
Dari sejumlah napi korupsi, terlihat mantan ketua DPR, Setya Novanto bersama napi lain ke luar blok untuk mencoblos.
Setya Novanto atau yang akrab disapa Setnov terlihat keluar blok sambil menebar senyum, menggunakan kaos berkerah warna hitam dan sepatu putih.
Setnov terlihat mengantre terlebih dahulu bersama narapidana lainnya sebelum menuju ke TPS 905.
Di sana, dia terlihat sempat duduk terlebih dahulu di dekat meja petugas KPPS dan sesekali melempar senyum ke arah awak media.
Saat ditanya pilihnya, Setnov hanya tersenyum sambil mengacungkan simbol 2 jari kepada awak media bersama narapidana lainnya.
Tak ada sepatah kata pun yang dikatakan oleh Setnov. Dari bilik suara, Setnov kemudian berjalan kembali masuk ke dalam lapas.
Baca juga: Polri Digugat Praperadilan, Diminta Lanjutkan Penyidikan TPPU Kasus Eks Ketua DPR Setya Novanto
Selain Setya Novanto, terlihat pula mantan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Djoko Susilo.
Djoko Susilo terlihat datang sendirian ke TPS untuk melakukan pencoblosan, menggunakan kaos putih.
Sebelumnya, puluhan ribu warga binaan di rutan dan lapas di Jabar bakal menggunakan hak suaranya pada 14 Februari 2024.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jabar, Andika Dwi Prasetya, mengatakan total ada 20.863 warga binaan yang akan mencoblosnya di 89 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di sejumlah rutan dan Lapas di Jabar.
Menurutnya, ribuan warga binaan tersebut terdiri dari DPT, DPTb, hingga DPK.
"Untuk total DPT ada sebanyak 11.259 orang, DPTb ada 7.585 orang, dan DPK ada sebanyak 2.019 orang," katanya.
Dari jumlah tersebut, ada juga beberapa warga binaan yang tidak bisa menggunakan hak suaranya. Menurutnya, hal itu ada disebabkan beberapa faktor lainnya. Seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tidak valid.
"Ada juga persoalan tidak terakomodirnya semua usulan WBP dari UPT Pemasyarakatan untuk masuk ke dalam DPT dan DPTb," katanya.
Baca juga: Penampakan Uang Ratusan Juta yang Hendak Dibagikan Dua Timses Caleg di Manado saat Serangan Fajar
Sementara itu, Kadivpas Kanwil Kemenkumham Jabar, Kusnali, mengatakan proses pemungutan suara di rutan dan lapas di Jabar akan turut melibatkan unsur kepolisian, TNI, KPU, dan Bawaslu.
"Kami sudah membentuk tim pengamanan internal yang terdiri 10 orang personel dengan tugas pengamanan pra Pemilu, pada saat Pemilu dan pasca-Pemilu," ujar Kusnali. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pemilu 2024: Eks Ketua DPR RI Setya Novanto Acungkan Dua Jari saat Mencoblos di Lapas Sukamiskin,