TRIBUNNEWS.COM - Pengabdian petugas dalam Pemilu 2024 tak perlu diragukan lagi.
Banyak dari mereka yang mendedikasikan dirinya hingga rela tak istirahat dalam penghitungan suara Pemilu 2024.
Beberapa diantaranya tumbang dan harus dilarikan ke fasilitas kesehatan, dan ada juga petugas serta panitia pemungutan suara yang meninggal dunia.
Di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), seorang pria tetap bertugas melakukan penghitungan suara meski sedang tumbang dan tangannya diinfus.
Ia adalah Abdul Salam, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Bengo, Kabupaten Bonge.
Abdul Salam sempat viral, videonya tanda tangan dengan kondisi terinfus beredar di media sosial.
Abdul Salam menolak istirahat.
Menurutnya ia tak ingin merepotkan anggota PPK lainnya.
Sebelumnya, sewaktu dirawat di RS Umum Tenriawaru, dirinya tidak benar-benar istirahat.
Ia tetap berkoordinasi dengan para anggota PPK lainnya via WhatssApp dan menandatangani semua dokumen yang diperlukan.
"Saya memang yang minta diinfus karena kan sebelumnya memang sudah pernah masuk RS waktu distribusi logistik dirawat karena kelelahan," ujarnya, Senin (19/2/2024) pagi.
Baca juga: Syamsudin Meninggal Sebelum Proses Pemungutan Suara, Petugas KPPS Lainnya Tewas Usai Tabrak Trotoar
Meski tangan diinfus, Abdul Salam tidak pulang kerumahnya untuk istirahat.
Ia memilih diinfus di Sekretariat PPK Bengo dibanding diinfus di Puskesmas.
Dikatakan juga, dirinya sudah dua minggu tidak pulang ke rumah.