News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

PPP Diprediksi Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Pengamat: Tunggu Sinyal dari Romy

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy berkelakar tentang pemilihan umum (Pemilu) 2024

"Karena dia yang selalu komunikasi dengan Jokowi," ujarnya.

Tidak hanya Romy, sosok Plt Ketua Umum PPP, Mardiono dan Sandiaga Uno juga sangat berpengaruh terhadap manuver-manuver dan sikap resmi politik partai berlambang ka'bah tersebut.

"Jadi kita tunggu saja sinyalnya," ujar Jerry.

Baca juga: Real Count KPU Suara PPP Tembus 4,15 Persen, Sandiaga Minta Kader Kawal Rekapitulasi hingga Akhir

Sebelumnya, Jerry juga memprediksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem bakal bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran. Kata Jerry, ada dua indikator kuat PKS bakal bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

Pertama dalam beberapa kesempatan dalam Pilpres PKS selalu mendukung Prabowo. Jadi antara Gerindra-PKS punya masa lalu yang indah.

Hubungan mereka pun baik-baik saja. Faktor kedua yakni faktor SBY dan Partai Demokrat.

"Saya pikir PKS pernah masuk kabinet SBY saat mereka berkoalisi pada 2004 silam. Apalagi sebelum hengkang bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Demokrat terlihat mesra di koalisi Perubahan," Kata Jerry.

Jerry juga menyebut PKS dan Jokowi juga punya kenangan indah saat bersama-sama menjadi koalisi saat ayah kandung Gibran tersebut menjadi Wali Kota Surakarta beberapa waktu silam. "Saya yakin Gibran juga akan legowo apalagi Jokowi," kata Jerry.

Partai Nasdem juga punya kemungkinan bergabung ke koalisi Kertanegara.
"Kalau PKB potensi koalisi kecil kemungkinan lantaran Cak Imin yang meninggalkan Prabowo sebelum berduet dengan Anies," ujarnya.

Masuknya PKS dan Partai Nasdem ini lanjut Jerry bakal mengulang terjadinya koalisi tahun 2019, dimana ada sembilan partai politik yang bergabung ke koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin. "Bisa jadi koalisi gemuk seperti 2019 lalu," ujarnya. (Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini