Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menyinggung soal menteri-menteri di kabinet Joko Widodo (Jokowi) yang bertingkah layaknya oposisi.
Pernyataan itu terlontar seiring Ketua Umum (Ketum) Demokrat didapuk menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/ BPN), bagian dari Kabinet Indonesia Maju.
Katanya, dengan menjadi bagian dari pemerintah, Demokrat akan konsisten dengan posisinya saat ini.
"Sekarang kami berada di dalam pemerintahan kami juga akan konsisten. Beda dengan partai-partai yang menteri-menterinya masih dalam pemerintahan tapi perilakunya seperti oposisi," Andi Mallarangeng saat menghadiri serah terima jabatan Menteri ATR/ BPN, Rabu (21/2/2024).
Tak hanya sekali, Andi Mallarangeng sampai dua kali menyindir partai-partai yang kadernya masih menjabat menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Pernyataan itu seolah hendak menegaskan bahwa Demokrat tak bermain dua kaki.
Baca juga: AHY jadi Menteri Menepis Anggapan Jokowi di Bawah Bayang-bayang Megawati
"Kami konsisiten. Beda dengan partai yang berada di pemerintahan berlakunya seperti oposisi. Kalau kita tidak, oposisi ya oposisi. Pemerintahan ya pemerintahan," kata Andi.
Menjadi bagian dari pemerintahan diklaim Andi merupakan di luar ekspektasi Demokrat.
Sebab proses dari oposisi menjadi koalisi diakuinya terjadi dalam waktu singkat.
"Baru Senin malam ditelpon Mas Pratikno lalu kemudian Selasa pagi bertemu pak Jokowi, hari ini pelantikan," katanya.
Baca juga: Terima Tawaran Gabung Pemerintahan Jokowi, Pengamat Nilai Langkah Tepat Bagi Karier Politik AHY
Menurut Andi, pada awalnya Demokrat hanya berencana menjadi koalisi pemerintahan periode 2024-2029 yang ditargetkan akan dipimpin Prabowo Subianto.
AHY pun dipersiapkan untuk menjadi bagian dari pemerintahan pada periode tersebut.
"Nanti kalau Pak Prabowo sudah dilantik itu Koalisi indonesia Maju. Ini kan sebenarnya pikiran kita Mas AHY 2024-2029 sebenarnya. Tapi kemudian ada situasi kekosongan hingga Presiden Jokowi menawarkan," ujar Andi.