Dalam pasal 7 UU Nomor 10 Tahun 2016, menjelaskan bahwa salah satu syarat maju sebagai bupati adalah calon berusia minimal 25 tahun.
Saat ini, Erina diketahui berusia 27 tahun.
"Berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun untuk Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, serta 25 (dua puluh lima) tahun untuk Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati serta Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota," bunyi pasal 7 UU Nomor 10 Tahun 2016, dikutip dari situs resmi Mahkamah Konstitusi (MK).
Popularitas jadi modal
Terkait hal itu, peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menyebut lirikan Partai Gerindra terhadap Erina didasari atas popularitas yang dimiliki oleh menantu Jokowi tersebut.
"Tidak bisa dipungkiri, Erina saat ini menjadi sosok yang populer, karena ia sendiri adalah model dan ditambah lagi saat ini adalah menantu Jokowi, istri Kaesang. Modal popularitas ini adalah modal yang paling utama," kata Ahmad dikutip dari tayangan Kompas Malam, Sabtu (9/3/2024).
"Kemudian selanjutnya, saya lihat latar belakang Erina ini kan merupakan sosok aktivis pada dasarnya, Miss Indonesia. Lalu pada beberapa kesempatan saat diwawancara, jawaban dia cukup meyakinkan sebagai sosok public figure yang mengetahui isu-isu krusial serta politik.
Kendati tak memiliki pengalaman politik praktis, sosok Erina disebut Saidiman memiliki kualitas cukup baik.
"Saya rasa dari sisi kualitas juga cukup baik, meskipun tanpa pengalaman politik praktis," katanya.
VIDEO Menantu Jokowi Erina Gudono Masuk Bursa Pilkada Sleman: Popularitas Modal Utama & Aneka Repons
Sosok Erina Gudono, Istri Kaesang Dilirik Maju di Pilkada Sleman 2024, Mantu Jokowi Jadi Modal Utama
Namun, Saidiman menyebut, pencalonan Erina sebagai Bupati Sleman akan menuai sorotan publik internasional terkait politik dinasti dan demokrasi di Indonesia.
"Saya kira itu akan menjadi catatan serius, saya melihat ini dari laporan dari sejumlah lembaga pemerhati demokrasi, atau pemerhati kebebasan di seluruh dunia, bahwa posisi Indonesia masih tidak fully democratic. Kekuatan Pak Jokowi di eksekutif ini sangat dominan dan tidak ada penyeimbang. Bahkan sampai sekarang hanya ada satu partai di parlemen yang bisa mengontrol pemerintah," ungkapnya.
"Jika Erina berhasil masuk ke eksekutif, ini akan memperparah pandangan dunia internasional terhadap demokrasi yang ada di negara kita," tambahnya.
Saidiman juga mengingatkan, politik dinasti yang merusak demokrasi akan berimbas negatif pada pelakunya.
"Tetapi jangan lupa, masyarakat kita sebetulnya belajar dari waktu ke waktu, kalau mereka melihat eksperimentasi dari keluarga Jokowi merusak demokrasi kita, misalnya mengurangi keseimbangan antara partai pemerintah dan partai-partai oposisi, itu bisa menjadi poin negatif untuk keluarga Jokowi," kata Saidiman.
Bursa Pilkada 2024 Sleman
Sementara itu, PAN mengungkapkan pihaknya telah memiliki calon prioritas yang akan diusung dalam Pilkada 2024 Sleman.